Kerja Massa

Photo ilustrasi Koran Kejora
Oleh: Armand Axel

Pengantar

Massa adalah segolongan orang yang memiliki kepentingan dan tujuan  sama, inilah dasar ikatan bagi kerja-kerja mengorganisasikan kedalam sebuah organisasi massa. Massa merupakan tenaga produktif dimana selain memproduksi barang materiil juga memproduksi nilai-nilai sosial. Oleh karenanya, massa adalah sumber pengetahuan sekaligus pembentuk peradaban dan sejarah. Tetapi  selain menjadi sumber ide, massa juga pelaksana ide. Massa juga merupakan sumber bagi lahirnya pemimpin/pimpinan, maka antara massa dan pimpinan mempunyai saling hubungan yang erat. Disinilah letak strategis dari karya massa, dari massa ide revolusi lahir sekaligus sebagai pelaksana ide revolusi tersebut. Maka tidak akan ada revolusi tanpa kekuatan massa.

Oleh karena itu setiap golongan massa mempunyai karakter-karakter khusus tersendiri, disesuaikan dengan apa pekerjaan yang dilakukan oleh massa. Karakter massa massa masyarakat adat tentu berbeda dengan kelas buruh dan massa kaum tani tentunya berbeda begitu juga dengan golongan massa lainnya, seperti kaum miskin kota, pemuda, mahasiswa atau golongan massa lainnya. 

Kerja massa merupakan satu langkah bagaimana kita menerapkan prinsip membangkitkan, mengorgnisasikan dan menggerakkan massa. setiap pekerjaan harus mampu kita rumuskan secara sistematis dan kita kerjakan dengan intensif dan berkelanjutan. Pekerjaan tanpa sistematika akan berjalan dengan alamiah atau spontanitas yang akan membawa hasil buruk bagi pekerjaan kita. Pekerjaan tanpa kita laksanakan dengan intensif dan berkelanjutan, adalah gaya amatiran yang tidak akan membuahkan kemajuan apa pun. Jelaslah bahwa Kerja Massa adalah sistematika untuk membangkitkan kesadaran massa dari yang terbelakang menjadi lebih maju dengan mengenal beragam hak-hak demokratisnya, mengorganisasikan massa dan menggerakkan massa agar terlibat dalam perjuangan massa. Maka menjadi penting bahwa organisasi harus mampu merumuskan ide-ide perjuangan yang didapatkan dari massa sekaligus didukung secara luas oleh massa. Dengan demikian organisasi  adalah milik massa dan massa akan terlibat secara aktif dalam mengembangkan organisasi serta perjuangan.

Dalam menjalankan Kerja Massa kita akan diperkenalkan pada prinsip-prinsip utama tentang Tujuan dan Garis dari Kerja Massa, Kerja Propaganda dan Pendidikan Massa, Pengorganisasian Massa, Tentang Menggerakan Massa, Tentang Konsolidasi dan Perluasan. Dan atas  keyakinan yang kita pegang teguh harus berlandaskan pada hal yang ilmiah, maka keyakinan tersebut harus bisa kita rumuskan dalam teori dan bisa dipraktekkan oleh kita semua. Pengertian teori bagi kita adalah pedoman untuk praktek. Keduanya memiliki hubungan dialektis dan tak terpisahkan. Tanpa panduan teori yang maju, gerakan kita akan terjebak dalam praktek yang asal-asalan, compang-camping dan tradisional. Gerakan tersebut tidak akan membawa banyak kemajuan dan tidak akan mencapai kemenangan. Pun sebaliknya, teori tanpa praktek adalah omong kosong. Keyakinan tanpa dilandasi oleh tindakan yang ilmiah juga suatu lamunan kosong (utopia). Dengan keyakinan dan tindakan ilmiah, akan memastikan bahwa kita semua bisa mempraktekkan kerja massa dan mencapai cita-cita mulia bersama.

A. Tujuan dan Garis dari Kerja Massa

1. Tujuan Kerja Massa

Massa adalah segolongan orang yang memiliki kepentingan dan tujuan  sama, inilah dasar ikatan bagi kerja-kerja mengorganisasikan kedalam sebuah organisasi massa. Massa merupakan tenaga produktif dimana selain memproduksi barang materiil juga memproduksi nilai-nilai sosial. Oleh karenanya, massa adalah sumber pengetahuan sekaligus pembentuk peradaban dan sejarah. Tetapi  selain menjadi sumber ide, massa juga pelaksana ide. Massa juga merupakan sumber bagi lahirnya pemimpin/pimpinan, maka antara massa dan pimpinan mempunyai saling hubungan yang erat. Disinilah letak strategis dari karya massa, dari massa ide revolusi lahir sekaligus sebagai pelaksana ide revolusi tersebut. Maka tidak akan ada revolusi tanpa kekuatan massa.

Oleh karena itu setiap golongan massa mempunyai karakter-karakter khusus tersendiri, disesuaikan dengan apa pekerjaan yang dilakukan oleh massa. Karakter massa massa masyarakat adat tentu berbeda dengan kelas buruh dan massa kaum tani tentunya berbeda begitu juga dengan golongan massa lainnya, seperti kaum miskin kota, pemuda, mahasiswa atau golongan massa lainnya.

Kekuatan massa perubahan adalah kekuatan massa yang terdidik, terpimpin dan terorganisir. Massa yang terdidik dalam artian memahami apa yang diperjuangkan, massa terpimpin artinya menjalankan tindakannya sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama, kemudian terorganisasi. Artinya tidak terpisah-pisah dalam kelompok-kelompok/individu.

Organisasi massa adalah alat perjuangan massa. Sebagai alat perjuangan tentunya upaya dari massa untuk memajukan organisasi, baik secara kuantitas massa dan juga secara kualitas. Menuju tumbuh dan kembangnya organisasi dibutuhkan kerja massa yang berkesinambungan, inilah pentingnya kerja massa menjadi pekerjaan harian dan berkelanjutan dari organisasi. Hal ini juga tak lebih dari bagaimana upaya kita semua di organisasi untuk semakin sering dan banyak memenangkan tuntutan massa.

Jadi Kerja Massa kita memiliki tiga tujuan utama. Pertama adalah membentuk, mengkonsolidasikan, dan memperluas serta memperkuat organisasi. Kedua membangun dan mengkonsolidasikan fondasi yang kuat dan luas perjuangan demokratis nasional di tengah-tengah massa. Perjuangan massa tidak akan memperoleh kemajuan dengan kokoh tanpa dukungan massa yang luas. Ketiga adalah membangun fondasi yang luas dan kokoh bagi badan-badan pimpinan tiap level organisasi.

2. Garis Massa

Organisasi Massa harus dapat memastikan bahwa seluruh anggota memiliki hubungan yang erat dengan massa. Dari hari ke hari kita harus terus belajar mencintai massa, mendengarkan aspirasinya, bersatu dengan mereka, dan terus berusaha keras meninggikan kesadaran politiknya setahap demi setahap dan menunjukkan cara agar massa dapat mengorganisasikan diri dan bertarung dengan musuh klasnya atas nama kepentingan diri mereka sendiri dan perjuangan DemNas. Inilah yang disebut garis massa, yang berhadap-hadapan secara diametral dengan komandoisme dan mengekorisme, dua penyakit yang senantiasa menganganggap massa bukan siapa-siapa dan tidak layak dipercaya.

Komandoisme adalah seakan-akan kita tahu massa, main perintah, duduk dibelakang meja dan ongkang-ongkang kaki. Inilah cara berfikir dan bertindak komandoisme. Tidak mengindahkan perlunya hidup ditengah-tengah massa dan bekerja bersama massa. Tetapi berdiri terpisah dan jauh dengan massa. Maka cara bertindak seperti ini bukanlah jalan massa. Dampak bagi massa ketika pimpinannya mengidap komandoisme adalah patronase atau timbulnya ketergantungan pada pimpinan tersebut. Karena massa tidak dilatih untuk memimpin dan mengembangkan ide dan prakteknya.

Mengekorisme adalah ketika kita hanya mengikuti massa, tidak berinisiatif untuk membangkitkan mereka. Berdiri di barisan paling belakang dari massa, dengan membiarkan kesalahan-kesalahan yang ada pada massa. Tidak berusaha membetulkannya apalagi mengarahkan dan memimpinnya. Berfikiran bahwa suara massa adalah suara tuhan, sehingga semuanya dianggap benar. Bahwa massa sudah memiliki tingkat kesadaran yang maju. Inilah bentuk mengekorisme yang akirnya akan merugikan massa itu sendiri dan menguntungkan musuh.

Kedua hal tersebut adalah yang akan merintangi kemajuan gerakan mahasiswa demokratis dalam memperjuangkan hak-haknya melawan imperialisme, Kolonialisme dan Militerisme. Agar kita dapat tepat menghindari kedua hal tersebut kita harus menjalankan garis massa dengan tepat, melalui: langgam kerja yang demokratis, selalu berada dekat dengan massa, menyelenggarakan diskusi kolektif dengan massa, melakukan investigasi sosial dan analisis kelas.

Garis massa dalah prinsip yang melandasi semua pekerjaan sehari-hari. Rumusanya adalah dari massa untuk massa. Segala sesuatunya datang dari massa, dilaksanakan oleh massa dan dikembalikan kepada massa. Apapun yang datang dari massa, sesuai dengan tingkat kesadarannya, akan terpisah-pisah dan tidak sistematis. Tugas kita adalah membuatnya menjadi sistematis, menganalisis berdasarkan cara berpikir yang benar, dan memberikan panduan dan keputusan untuk kita kembalikan pada massa. Demikian seterusnya.

Garis massa memegang ajaran yang menegaskan bahwa organisasi harus percaya dan bersandar sepenuhnya pada massa. Perjuangan hanya dapat dimenangkan apabila organisasi dapat benar-benar menyatu dengan massa dan menggerakkan massa dalam bentuk perjuangan taktis atau jangka panjang. Karena organisasi tidak dapat menggantikan kedudukan massa dalam perjuangan, demikian pula sebaliknya.

Selain hal tersebut diatas, beberapa prinsip garis massa yang harus digenggam secara teguh adalah: Mengerti kepentingan massa, Memperhatikan perasaan massa, Mendengar suara massa, Mempercayai dan menyimpulkan pikiran massa, Mengarahkan dan memimpin kehendak massa.

3. Arti Penting ISAK Dalam Kerja Massa

ISAK adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk mengetahui secara mendalam tentang keadaan alam dan keadaan sosial (masyarakat) di suatu tempat, hal tersebut bisa jadi termasuk kampus, desa ataupun kota. Penyelidikan sosial merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kerja massa di manapun. ISAK Bukan hanya pekerjaan untuk memenuhi tugas belajar, bukan pula pekerjaan proyek yang orientasinya lebih pada keuntungan jangka pendek khususnya finansial. Penyelidikan sosial merupakan sebuah upaya yang sungguh-sungguh dan serius untuk meneliti keadaan kampus dan keadaan masyarakat, sehingga kita dapat memahami dan mengerti tentang persoalan-persoalan yang dihadapi oleh rakyat sebab-sebabnya dan perjuangan apa yang mesti dilancarkan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Sebagai bagian tidak terpisahkan dari kerja massa, maka prinsip penting dalam investigasi sosial bahwa tujuan investigasi sosial bukan semata-mata untuk mengetahui sehingga mampu menerangkan situasi konkret yang ada, tapi lebih penting dari itu adalah merubah keadaan atau situasi tersebut menjadi lebih baik. Karena mampu menerangkan situasi adalah penting, tetapi lebih penting lagi adalah mengubahnya. Jadi investigasi sosial merupakan pekerjaan aktif untuk mengubah dunia menjadi lebih baik.

Maka di setiap tempat, kita harus mengetahui komposisi dari populasi, menentukan klas-klas yang progresif, kekuatan menengah dan kekuatan reaksioner. Berdasarkan hal di atas dalam menjalankan kerja massa kita menekankan pada klas utama dan berjumlah besar yang tersedia di tempat tertentu. Untuk itulah kita memakai ISAK sebagai nafas organisasi.

Sasaran studi ISAK adalah analisis keadaan masyarakat secara keseluruhan dan khususnya keadaan massa di tempat kita bekerja, sebab mereka adalah sumber data dan informasi yang kongkret keadaan mereka adalah obyek khusus dari studi dan analisis kita. Di sini kita menerapkan prinsip,analisis kongkret atas situasi kongkret. Karena dengan ISAK kita dapat memahami klas yang kongkret dalam masyarakat, keadaan klas-klas, dan hubungan ekonomi, politik dan kebudayaan antara satu klas dengan klas lainnya. Sehingga kita dapat meletakkan orientasi yang benar dalam pekerjaan massa kita. Kita juga dapat menentukan bentuk dan metode propaganda, pengorganisasian, dan mobilisasi massa yang tepat. Tanpa ISAK yang menyeluruh, seksama dan tepat, kerja massa tidak akan efektif. Juga tanpa ISAK kita tidak akan dapat memastikan kebenaran taktik dan tujuan dari gerakan massa. Makatidak ada hak bicara tanpa investigasi. Kita harus menjalankan dan menerapkan kerja massa dengan menjadikan ungkapan tersebut sebagai acuan.

ISAK akan menjelaskan masalah utama dan sekunder massa, masalah mendesak dan jangka panjang yang akan dihadapi massa. Menjelaskan hal ini adalah bagian dari orientasi dari gerakan massa di tempat tertentu, dan memastikan sasaran yang tepat dari gerakan massa. Misalnya, di perkotaan penghisapan setengah kolonial dan setengah feodal memiliki bentuk nyata di tangan rezim pemegang kebijakan yang memanifestasikan kedudukan klasnya sebagai Kapital Birokrat sekaligus Borjuasi Besar komprador dan Kapital birokrat. Karena itu kita harus memahami hal ini dengan benar untuk dapat memimpin gerakan perkotaan secara efektif.

Investigasi sosial bisa dilakukan oleh siapa pun; Buruh, Buruh Tani, Kaum Miskin Kota, Perempuan, Pemuda-Mahasiswa-Pelajar. Singkatnya yang menjalankan investigasi sosial adalah pihak yang menginginkan perubahan. Pemikiran dan pandangan tersebut berdasarkan bahwa semua orang harus mengubah nasibnya dan pekerjaan investigasi bukan melulu mengumpulkan data tapi mengumpulkan, menganalisa dan menyimpulkan. Investigasi sosial juga merupakan sebuah cara untuk tidak bekerja secara serampangan, asal-asalan atau sembarangan. Banyak orang malas untuk melakukan investigasi sosial, malas untuk meneliti secara mendalam kondisi di mana ia hidup, bekerja dan bertempat tinggal. Banyak orang juga berkata bahwa hanya dengan membaca buku, koran atau merenung di rumah, maka mereka akan mengerti tentang situasi konkret masyarakat. Adalah tidak benar bahwa tanpa melangkahkan kaki ke luar pintu rumah, maka kita dapat mengerti dan memahami banyak hal. Yang akan terjadi kemudian justru apa yang ada dalam pikiran kita yang kita anggap sebagai kebenaran dan kenyataan dan bukannya kenyataan dan kebenaran itu sendiri yang ada di luar diri kita, di tengah massa rakyat. Itu adalah kesalahan berpikir dan kesalahan di dalam memahami kenyataan dan situasi konkret.

Pekerjaan invenstigasi juga bagian dari pekerjaan menjaga kehidupan koletif organisasi. artinya dalam membangun kehidupan kolektif dibutuhkan saling memahami situasi kolektif, saling mengerti dan kemudian ada upaya untuk menyelesaikan problem yang dihadapi. Untuk mengetahui situasi objektif kolektif kita, dibutuhkan investigasi. Kegiatan ini bukan untuk mencari tahu kekurangan dan kelebihan individu-individu bagian dari kolektif saja, tapi mengetahui dan merumuskan langkah tepat untuk menyelesaikan beragam problem kolektif. Ini juga mengakkan aspek menjaga, melindungi dan mengingatkan dalam kehidupan kolektif organisasi.

B. Kerja Propaganda dan Pendidikan Massa

1. Arti Penting Propaganda

Propaganda adalah penyebarluasan pengetahuan tentang situasi kongkrit yang ada kepada individu, kelompok, maupun massa luas secara sistematis dan terus menerus guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mereka sehingga tergerak untuk bertindak mengubah keadaan. Kerja propaganda merupakan salah satu pekerjaan kebudayaan yang kita lakukan untuk meningkatkan taraf kebudayaan massa. Saat ini jika kita lihat secara umum masih banyak massa yang belum memiliki kesadaran maju, hal ini salah satunya adalah makin gencarnya imperialisme menanamkan nilai nilai budaya yang mereka inginkan seperti pola kehidupan yang liberal, individualistic, konsumtif, kurang peka sosial dan sebagainya yang mengakibatkan rendahnya tingkat kesadaran massa.

Dalam kondisi seperti ini, propaganda menjadi sangat penting sebab dengan propaganda kita dapat menjangkau massa luas baik yang telah terorganisasi maupun belum untuk menyampaikan, menjelaskan, dan menggelorakan hasil ISAK serta tujuan dan tugas perjuangan massa di setiap periode, tingkatan dan tempatnya. Propaganda harus dijalankan oleh seluruh anggota dan organisasi di setiap kesempatan untuk mendekatkan organisasi dengan massa dan massa dapat mengerti peranannya secara umum dan tugasnya secara khusus dalam perjuangan demokratis nasional.

Harus kita pahami bahwa massa merupakan tenaga produktif, karena selain memproduksi barang materiil juga memproduksi nilai-nilai sosial. Sehingga propaganda kita memiliki tiga tugas utama yang saling berhubungan satu sama lain: pertama, memblejeti musuh-musuh rakyat dan semua skema anti rakyat yang mereka telah, sedang dan akan mereka terapkan. Kedua, menjelaskan tentang garis, program dan kebijakan organisasi Ketiga, menganalisis dan menggambarkan kehidupan dan perjuangan massa.

Untuk itulah, propaganda massa memegang peranan penting dalam meningkatkan kesadaran massa dan membuatnya bergerak mengubah keadaan. Propaganda mempunyai peranan penting dalam membangkitkan, mengorganisasikan, dan menggerakkan massa. Propaganda yang kita lakukan adalah langsung ke tengah massa di pusaran lubuk hati dan pikirannya.

Dalam menjalankan propaganda kita mesti memegang teguh prinsip-prinsipnya yakni: Ilmiah; artinya sesuai dengan kenyataan yang ada, Belajar dari Massa; Propaganda yang kita jalankan harus didasarkan dari proses belajar kita dari massa, karena massa adalah sumber ide dan praktek, Jujur; Propaganda harus berdasarkan pada fakta akan data yang sesungguhnya dan panduan garis politik untuk bertindak yang tepat, Berkesinambungan; Propaganda tidak dapat dilakukan dengan hanya satu atau dua kali pekerjaan. Namun karena situasi massa di bawah penindasan imperialisme,Kolonialisme dan Militerisme yang telah mengakar, maka propaganda harus dilakukan terus menerus dan meningkat sedikit demi sedikit, Sesuai dengan Pikiran dan Perasaan Massa; Garis massa adalah yang melandasi prinsip ini. Kita menyebarkan bahan propaganda atas dasar pertalian erat kita dengan massa, medengarkan, memperhatikan, dan bersama massa menyelesaikan persoalan mereka.

2. Arti Penting Kerja Pendidikan

Pada dasarnya kerja pendidikan memiliki tujuan yang sama dengan propaganda yaitu untuk mempertinggi kesadaran massa agar bersedia ambil bagian aktif sepenuh hati dalam perjuangan massa. Dan mendapatkan pendidikan adalah hak massa semutlaknya.

Kerja pendidikan mengambil peranan penting untuk memberikan dasar teori yang kuat bagi massa untuk ambil bagian dalam gerakan demokratis. Pendidikan juga mengembangkan kemampuan dan keahlian massa agar dapat menjalankan pekerjaan massanya dengan efektif.

Kerja eduksi tidak dapat dipisahkan dari pekerjaan membangun dan mengkonsolidasikan organisasi massa. Jika massa sudah mampu belajar secara sistematis dan rutin, bila pandangan ideologi dan politiknya telah berakar baik di tengah mereka sendiri maka hal tersebut akan menjadi pedoman yang terus berkembang dalam setiap perjuangan massa dalam waktu yang panjang. Juga demikian halnya dengan kemampuan dan keahliannya akan tumbuh dan berkembang semakin kaya dan komplit.

Adalah sangat vital bagi kita memiliki program untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan massa, aktivis massa setahap demi setahap. Kita harus memastikan sebesar-besarnya waktu bagi pekerjaan edukasi karena ini adalah pekerjaan massa yang sangat penting.

3. Bentuk dan Metode Pendidikan Massa

Pendidikan adalah studi tentang perjuangan massa dan perubahan sosial yang dilakukan oleh massa yang telah diorganisasikan yang bersifat formal, tersentral dan sistematis. Bentuk pendidikan massa ada dua yaitu kursus umum dan kursus khusus.

Kursus khusus adalah usaha untuk menjelaskan sejarah, sifat dan solusi atas masalah-masalah yang dihadapi oleh klas atau sektor yang kita organisir dan gerakkan. Kursus khusus bagi gerakan tani adalah mendiskusikan masalah feodalisme dan reforma agraria. Kursus khusus bagi klas buruh adalah mendiskusikan tentang gerakan serikat buruh dan gerakan pemogokan. Kursus khusus bagi gerakan perempuan adalah mendiskusikan problem perempuan dan pembebasannya. Dan kursus khusus bagi gerakan pemuda adalah mendiskusikan tentang problem pemuda dan tujuan yang benar dari gerakan pemuda.

Sementara itu kursus umum adalah kursus yang membahas masalah studi tentang sejarah Papua, tiga masalah pokok rakyat Papua saat ini dan prinsip serta tugas utama dari perjuangan demokratis nasional.

Setelah kursus umum dan khusus kita sudah mulai mengenalkan tentang dasar-dasar teoritik. Seperti mendiskusikan tentang sikap aktivis massa dalam hubungannya dengan pelayanan terhadap massa, soal kritik dan oto-kritik, masalah rela berkorban, prinsip dasar sentralisme demokratis, masalah garis massa dan kepemimpinan kolektif, ISAK, dan beberapa prinsip tertentu dan terbatas tentang dialektika materialis dan dialektika historis. Bersamaan dengan itu, massa diberikan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan dan keahliannya dalam memimpin organisasi massa, kerja propaganda, mengembangkan produksi, kesehatan dan obat-obatan, kebudayaan dan kesusasteraan, dan lain sebagainya.

Karena posisinya yang vital dalam peningkatan kualitas massa dan bersifat formal, tersentral dan sistematis, maka metode pemerian pendidikan hari ini tak lagi mengenal istilah serapangan dan kurang persiapan atau dengan istilah lain sekadar melaksanakan program dengan peserta yang serabutan. Hal utama yang harus kita pastikan dalam pelaksaksanaan pendidikan adalah, peserta memahami arti pentingnya pendidikan bagi peningkatan kualitasnya dalam menjalankan dan meluaskan pengaruh organisasi dan perjuangan demokratis nasional. Dengan demikian metode pendidikan bisa diatur secara sistematis dengan kategori regular dan khusus.

Pemerian pendidikan secara regular dilakukan mingguan, dua mingguan, atau bulanan dengan materi-materi umum yang mengarah pada skill umum dan skill keorganisasian. Pendidikan regular ini bersifat luas dan terbuka untuk massa dengan tujuan bukan untuk meningkatkan kemampuan individual semata, tetapi juga dibarengi dengan perspektif untuk dikembangkan menuju perjuangan bersama dengan organisasi.

Pemerian pendidikan secara khusus digelar dengan waktu, ruang, dan serangakaian materi khusus yang tujuan dan targetnya mengarah pada kurikulum pendidikan organisasi.

C. Pengorganisasian Massa

1. Arti Penting Kerja Pengorganisasian

Pengorganisasian massa adalah kegiatan membangun, mengorganisasikan dan menggerakkan massa. Kegiatan Rekruitment anggota merupakan salah satu poros pekerjaan organisasi. Pekerjaan yang mempunyai andil bagi penambahan anggota dalam organisasi. Bagaimana menjangkau massa mahasiswa luas, meningkatkan kesadarannya, dan mendorong keterlibatan massa dalam organisasi sebagai alat perjuangan. Prinsip rekruitment luas dan terbuka, luas dalam artian menjangkau massa secara luas berdasarkan wilayah teritori kerja massa kita. Prinsip luas mensyaratkan kita untuk melakukan berbagai kegiatan yang dapat diketahui oleh massa mahasiswa luas. Sedangkan terbuka bahwa kegiatan recruitment yang dijalankan membuka seluas-luasnya kepada massa untuk mendaftarkan menjadi anggota organisasi. Kita harus dapat mengorganisasikan massa secara luas, mempersatukan mereka dengan kuat dalam sebuah kolektivitas Grup Anggota dan mempersiapkan mereka untuk melawan musuh klasnya secara keseluruhan. Bila massa tidak solid mereka hanya akan melawan musuh klasnya secara terbatas dan dalam waktu serta keadaan tertentu saja. Tujuan kita adalah menjadikan massa sebagai benteng perjuangan yang kokoh.

2. Prinsip Kerja Pengorganisasian

Dalam mengorganisasikan massa harus memegang dua prinsip penting yaitu: percaya dan menyandarkan diri sepenuhnya pada massa. Kedua, melakukan pengorganisasian luas untuk perjuangan massa.

Prinsip bersandar dan sepenuhnya percaya pada massa dalam prakteknya diwujudkan dengan memberikan keleluasan kepada massa untuk belajar menjalankan aksi berdasarkan inisiatif dan kehendaknya sendiri dalam menjalankan tugas. Ini sangat penting dalam rangka memunculkan sebanyak-banyaknya massa yang siap untuk menjalankan tugas-tugas organisasi. Kita harus senantiasa memahami bahwa ketika massa mengerti dan memegang tujuan perjuangan dan membangun kekuatannya sendiri maka mereka akan menjadi kreatif dan gigih dalam menjalankan pekerjaannya sendiri. Maka pimpinan dan aktivis massa akan lahir dari lapisan-lapisan massa sendiri.

Maka kepemimpinan dalam organisasi massa haruslah tersusun atas pimpinan yang dapat dipercaya, bersemangat, dan dihormati. Singkatnya mereka berasal dari klas pokok, memiliki cacatan kemanusiaan yang luar biasa, siapa yang dapat dipercaya dan memiliki perhatian luar biasa pada masalah umat manusia. Kepemimpinan harus dibentuk, dididik, ditempa untuk bekerja dan berjuang bersama-sama. Suasana dalam kolektif harus sehat dan bila ada yang terbelakang dan sulit untuk dikembangkan maka harus diganti dengan yang baru dan segar.

3. Sistematika Kerja Pengorganisasian

Ada dua metode pengorganisasian yang diantaranya tidak saling menegasikan melainkan dilaksanakan secara bersamaan, yakni: personal approach (pendekatan perseorangan) dan kolektif approach (pendekatan kolektif).

Untuk mendapatkan kontak, kita bisa memulai dengan pendekatan personal terhadap orang-orang terdekat untuk menggelar kegiatan luas dan terbuka di kampus seperti diskusi terbuka seminar/ edukasi massa dengan mengundang lembaga kampus dan menempel poster di seluruh titik strategis kampus yang dikerjakan secara kolektif. Dari peserta diskusi yang hadir kita bisa mempromosikan organisasi dan garis politik organisasi. Atau membuka open recruitment secara terbuka dan luas dengan memasang poster open recruitment. Bisa juga dalam setiap kegiatan organisasi kita undang massa secara luas untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan organisasi.

Setelah kita mendapatkan kontak yang positif dengan bentuk mengisi formulir keanggotaan, kemudian kita satukan mereka dalam Group Anggota untuk melaksanakan program organisasi.

D. Tentang Menggerakan Massa

Menggerakkan massa adalah upaya perjuangan massa secara kolektif untuk satu tujuan tertentu. Dan kemudian kita kenal dengan Kampanye Massa yang hakekatnya adalah aksi massa terencana, terorganisir digerakkan untuk serangkaian aksi massa dalam skup yang lebih luas untuk mencapai beberapa tujuan sekaligus. Kampanye massa dibedakan dari tujuannya. Yaitu: KampanyePolitik, Kampanye Organisasi, Kampanye Edukasi, Kampanye Ekonomi. Menentukan tujuan dari kampanye massa amat vital untuk menentukan sukses dan tidaknya kampanye massa.

Dalam aksi kita harus mempersiapkan pekerjaan ini sebaik-baiknya agar massa mendapatkan pengalaman politik melawan musuh klasnya dan kesadaran politiknya bisa meningkat, persatuannya terus ditempa, dan mereka memiliki kepercayaan yang tinggi pada kemampuan dan kekuatannya sendiri untuk memecahkan masalah, dan mendapatkan hasil kongkret untuk perubahan kondisi ekonomi, politik dan kebudayaannya.

Dalam setiap kampanye massa kita membaginya dalam tiga periode besar yaitu: Fase Persiapan Kampanye Massa dengan kegiatan utamanya propaganda, pendidikan dan pembangunan organisasi; fase kedua, pelaksanaan; dan fase ketiga evaluasi dan tindakan berikutnya. Fase pertama dalam kampanye massa adalah fase terpanjang dan amat menentukan agar supaya kampanye berjalan optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

E. Konsolidasi dan Perluasan

1. Pengertian dan Arti Penting Konsolidasi dan Perluasan

Di tengah situasi perkembangan organisasi, pekerjaan menata dan membangun menjadi bagian tidak terelakkan. Menata adalah membetulkan yang salah, mempertahankan dan mengembangkan yang benar serta menegakkan langgam kerja organisasi. Sedangkan pekerjaan mengembangkan adalah pekerjaan memperbesar organisasi dan meluaskan garis politik organisasi. Dengan besarnya pekerjaan demikian dibutuhkan keterlibatan seluruh anggota dalam setiap rangkaian pekerjaan organisasi. Untuk menumbuhkan keterlibatan anggota dalam organisasi, kegiatan-kegiatan massa yang pada hakekatnya memberikan kemajuan dan pelayanan kepada anggota harus terus di gencarkan. Prinsip pekerjaan konsolidasi adalah jadikan segala kegiatan sebagai media konsolidasi anggota. Demikian gambaran singkat pentingnya pekerjaan konsolidasi bagi ormass. Dengan konsolidasi yang mantap, harapan besar tumbuh dan kembangnya organisasi baik secara kualitas maupun kuantitas dapat dengan cepat tercapai.

Konsolidasi berarti mengembangkan kesadaran dan organisasi serta menggerakkan massa dalam setiap tingkatannya. Di perkotaan, konsolidasi berarti memajukan gerakan demokratis klas buruh, miskin kota lainnya, dan borjuasi kecil lapisan terbawah (khususnya mahasiswa dan guru/dosen) di pabrik-pabrik, kampus dan kampung.

Perluasan berarti menambah area yang menjadi cakupan kerja massa. Ini berarti membuka daerah, sektor, dan grup-grup baru yang dapat dijangkau dan digerakkan. Di perkotaan kita memperbanyak pabrik, kampus dan kampung yang dapat dijangkau dan memulai kerja massa di tempat-tempat tersebut. Yang pertama dan terpenting, kita melakukan perluasan dengan membangun grup-grup pengorganisasian di tengah massa di mana kita memulai kerja massa.

Hubungan Antara Konsolidasi dan Perluasan. Berarti kita melakukan perluasan berdasarkan konsolidasi dan kita melakukan konsolidasi sembari melakukan perluasan. Perluasan dengan konsolidasi adalah jalan yang efektif agar gerakan Demnas berakar kuat dalam daerah yang luas. Meskipun begitu, sekalipun kita sudah bergerak ke tempat yang baru, kita harus memastikan bahwa di tempat kerja massa terdahulu terus berkembang maju.

Kita harus hati-hati terhadap bahaya terseret oleh konsolidasi semata dan mengabaikan perluasan. Kita harus berusaha agar gerakan dapat berkembang ke daerah lain seluas mungkin. Adalah keliru bila merasa cukup dan berpuas diri dengan daerah yang sempit atau terbatas. Sangat penting untuk menjangkau massa luas secara terus-menerus untuk memberikan kesempatan kepada mereka ambil bagian dalam perjuangan politik, utamanya perjuangan anti imperialis dan anti Kabir. Kita harus dapat membangun aliansi seluas mungkin di perkotaan.

2. Prinsip Konsolidasi dan Perluasan

Dalam rangka mengkombinasikan konsolidasi dan perluasan dengan tepat, kita perlu membuat rencana untuk seluruh pekerjaan, memperhitungkan kebutuhan, target dan kemampuan. Dalam waktu tertentu kita harus menentukan perhatian utama di antara banyak hal lainnya tanpa harus mengabaikan lainnya. Prinsip dasar yang harus senantiasa diingat dalam kepala adalah perluasan berdasarkan konsolidasi, dan menjalankan konsolidasi sembari melakukan kerja perluasan.

Panduan umum kerja konsolidasi dan perluasan kita adalah maju secara bergelombang sesuai dengan garis mengobarkan secara intensif dan ekstensif dengan terus melebarkan dan memperkuat basis massa. Karena dalam mengorganisasikan massa kita harus mencegah vertikalisasi yang bersifat prematur, dengan menekankan perluasan dan penguatan organisasi. Kita juga dapat memajukan organisasi tradisional yang luas, organisasi yang sedang rusak atau basis massa yang penting akan tetapi mengalami kerusakan karena ditinggal untuk mendukung kerja perluasan. Bagaimana pun kerja konsolidasi dan pengorganisasian tidak boleh melupakan kerja perluasan. Melalui organisasi-organisasi massa kita dapat menggerakkan massa dalam jumlah besar, dan melancarkan seluruh tipe aksi demokratis di tempat kerja, kampus, kampung, jalan, dan bahkan di halaman belakang pemerintah reaksioner.

3. Sistematika Kerja Ekspansi

Bagaimana cara membentuk dan membangun organisasi yang kuat? Beberapa kesimpulam praktek berbicara bahwa pembangunan organisasi harus dilandasi dengan dasar-dasar yang tepat untuk mensistematiskan kerja, sehingga Cara kerja/ metode kerja perlu mendapat perhatian yang cukup serius. Hal pokok yang perlu kita letakkan adalah cara kerja pengorganisasian yang berbasis kelompok atau group, maka dalam membangun organisasi mulai dari awal atau yang sudah berjalan, cara kerja ini harus segera diperkaya prakteknya. Panduan ini memberi petunjuk jalannya membangun organisasi dari awal yang tentu saja berbasis group.

1. Menentukan  Sasaran Pengembangan

Yang harus kita lakukan sebelum membangun organisasi adalah investigasi untuk menentukan kampus  atau sektor lainnya  yang harus kita pilih menjadi sasaran pembangunan organisasi dalam sebuah kota.

2. Mencari Kontak

Setelah kita menentukan kampus atau sektor yang menjadi sasaran pembangunan, maka petugas kemudian melakukan pencarian kontak di kampus atau sektor tersebut. Kontak adalah mahasiswa yang kita kenal yang akan menjadi penghubung kita dengan mahasiswa lainnya. Kontak bisa didapatkan melalui berkenalan secara langsung, dikenalkan teman, saudara dan lain-lain. Dalam mencari kontak ada dua metode yang bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

1). Personal Approach:

Personal approach adalah pengorganisasian massa yang bertumpu pada propaganda personal. Dilakukan dengan melakukan proses membangkitkan kesadaran seseorang secara personal dengan media tulisan, lisan, maupun elektronika. Contoh kita berkenalan dengan kontak di sebuah kampus kemudian kita mendatangi kos-kosan dan mengajak dia untuk mendiskusikan soal kongkrit yang sedang dihadapinya di kampus. Propaganda yang intensif dan continue, seperti memberi bacaan, mengajak diskusi hasil bacaan, dsb dan mengarah pada pembentukan agenda secara kolektif dengan kawan-kawannya yang lain.

2). Kolektif Approach:

Pengorganisasian luas adalah pengorganisasian massa yang bertumpu pada propaganda luas dan terbuka, Sedangkan propaganda luas bisa dilakukan dengan cara : menyebar famplet, aksi grafiti, formulir, profile, seminar, diskusi dan kegiatan-kegiatan publik lainnya. Dalam melakukan propaganda jenis ini, kita perlu memastikan berapa orang yang menerima selebaran kita? siapa namanya? nomer kontak? dan identitas lainya. Sehingga setelah kita melakukan propaganda luas, kita bisa lanjutkan ke metode personal approach lagi yang lebih intens.

Kedua metode ini dilakukan dengan saling berkesinambungan. Personal approach menuju kolektif approach untuk menuju personal approach pada target berikutnya dengan membentuk grup-grup kontak.

3. Membentuk Group Kontak

Setelah kita mendapatkan kontak maka yang harus kita lakukan adalah menggruping kontak dalam grup kontak. Grup kontak adalah kumpulan massa dari kontak-kontak yang kita kumpulkan untuk diedukasi dan dilibatkan dalam kerja-kerja yang dirumuskan bersama dengan mereka. Grup kontak maksimal terdiri dari 7 orang. Cara kerja grup kontak adalah:

1). Kerja Massa Dengan Memaksimalkan Propaganda dan Edukasi

Setelah kita mendapatkan kontak maka tugas kita adalah berpropaganda sesuai dengan tingkat kesadarannya. Buatlah janji untuk bertemu lagi dengan kontak tersebut. Usahakan dalam pertemuan berikutnya, kontak pertama bisa membawa kawannya/kontak lain. Jadikan kontak tersebut sebagai pintu masuk kita untuk mendapatkan kontak yang lain, sembari juga petugas harus berusaha mencari kontak lain.

2). Propaganda tentang pentingnya berorganisasi dan merumuskan kegiatan bersama dengan kontak-kontak.

Dari kontak-kontak yang kita dapat tadi, harus terus kita propagandakan tentang pentingnya berorganisasi. Bersama kontak-kontak tersebut, petugas juga merumuskan kegiatan yang akan dikerjakan secara bersama. Kegiatan yang dirumuskan adalah kegiatan-kegiatan sederhana yang mampu menarik massa lain untuk terlibat, seperti diskusi tentang persoalan-persoalan kampus. dalam menjalankan kegiatan tersebut petugas terus mendorong agar kontak-kontak ini mendapat kontak kontak lain hingga berjumlah 7 orang.

3). Propaganda tentang organisasi yang maju: meneruskan kegiatan yang sudah diprogramkan (kerja massa)

Setelah kegiatan tersebut dijalankan bersama-sama dan mampu menarik kontak lain, secara bersama pula petugas dan seluruh kontak merumuskan dan meneruskan kegiatan. Kontak-kontak yang terlibat dalam kerja massa yang dilakukan bersama-sama inilah yang kemudian kita sebut sebagai grup kontak. Petugas juga semakin mengintensifkan propaganda tentang organisasi yang maju kepada seluruh kontak, baik melalui diskusi maupun propaganda solid. Di sini kontak-kontak sudah mulai dikenalkan dengan organisasi kita.

4). Rekrutmen anggota

Dari seluruh rangkaian kegiatan yang dijalankan grup ini, edukasi dan propaganda yang petugas lakukan dalam grup ini, akan terlihat kontak mana saja yang akan siap direkrut untuk menjadi anggota. Tetapi kita harus tahu bahwa petugas tidak hanya akan membangun satu grup kontak, karena bisa jadi dalam satu grup kontak, tidak menghasilkan anggota atau grup kontak tersebut hancur. Selain itu bisa jadi tidak semua kontak akan jadi anggota, tapi kontak-kontak yang terlibat dalam kerja-kerja yang telah dirumuskan bersama itulah yang akan menjadi sasaran pokok rekruitmen. Catatan lainnya adalah, petugas harus terus memantau perkembangan setiap anggota grup sebagai landasan untuk menetapkan sasaran recruitment.

Setelah kontak di tempat ekspan mengisi formulir keanggotaan, maka operasional berikutnya melalui mekanisme Grup Anggota menuju RUA.

Penutup

Tidak ada dalam sejarah sejauh ini, sistem dan kekuasaan yang berada di bawah dominasi imperialisme dan rejim boneka akan dengan cuma-cuma memberikan begitu saja hak-hak rakyat. Sebab perjuangan adalah hukum objektif, karena untuk mengubah nasib suatu kaum adalah dengan perjuangan kaum itu sendiri. Banyak cara perjuangan yang bisa dilakukan, namun hanya perjuangan massa yang akan sanggup merubah keadaan. Hanya perjuangan massa yang sanggup mendobrak tembok politik yang menindas.

Untuk mengobarkan perjuangan massa tersebut butuh alat perjuangannya yaitu organisasi massa. Hanya organisasi massa yang demokratis, solid dan militan, akan mampu mengobarkan perjuangan massa tersebut dengan sambutan yang gegap gempita dari massa rakyat. Organisasi yang secara intens membongkar fakta-fakta objektif tentang situasi penindasan, melancarkan propaganda-propaganda massa untuk membangkitkan kesadaran massa, organisasi yang mampu menghimpun kekuatan massa yang luas, besar dan solid, serta secara konkret memecahkan persoalan massa rakyat dengan pelayanan-pelayanan terhadap massa dan mengobarkan perjuangan massa secara gencar di seluruh sektor, tentu akan menuai buah yang positif bagi kemajuan gerakan massa di tengah rakyat.