Mahasiswa Papua Martir Pembebasan Bagi Bangsa West Papua


Oleh: Jirin La Guevara*

Wahai kawan....

Kawanku yang memiliki nyali tak terciut

Kawanku yang memiliki kekuatan

inilah mereka yang senantiasa berjuang

Mereka yang punya sorotan mata yang tajam

Berdiri di jalanan sembari melantangkan suara-suara pembebasan

Di ruas jalan mereka tetap berdiri walau di hadang.

Ya....Inilah mereka

Yang memiliki tangan legam, yang memiliki suara lantang

mereka adalah para pembebas negerinya......


Perjuangan Belum Berakhir

Garis putih biru belumlah terlihat pudar. Kemilauan sang bintang kejora masih tetap bersinar, terus memancarkan cahayanya demi menerobos kegelapan imperialis, kolonialis yang menciptakan belenggu penindasan bagi bangsa papua. Kini cahaya  itu belumlah redup, masih tetap memberikan harapan-harapan baru kepada generasinya yang berani melawan penindasan dari cengkraman imperialis maupun kolonialis. kita saksikan sendiri, betapa kondisi papua hari ini masih terkungkung di dalam kubangan kolonialis, yang dengan kekuatan militernya mencabik sebuah tatanan yg ingin di hendaki oleh masyarakat papua. Berbagai kasus-kasus yang menciderai hak-hak setiap manusia, perampasan demi perampasan terhadap manusia, masif terjadi di tanah papua. Dan itu pun kerap di terima sebagai hal yang di anggap  tabu dan isu itu, oleh berita-berita maenstream indonesia sama sekali tidak berani untuk di expose di atmosfir publik terkait keberadaan pelanggaran HAM yang terjadi di papua. Walaupun kondisi papua hari ini sedang di posisi yang tertindas, tapi gemericik perlawananan masih tetap terjadi baik yang di lakukan oleh TNPB maupun oleh kawan-kawan mahasiswa yang tergabung di dalam aliansi mahasiswa papua di berbagai kota di indonesia. Tidak bisa di tolak bahwa keinginan yang sangat mulia untuk membangun tatanan bangsanya yang lebih baik tidak bisa di bendung lagi, walaupun nyawa sekalian sebagai taruhannya.

Betapa kemilaunya penampakan simbol kemerdekaan bagi bangsa west papua itu, bisa kita lihat sendiri di helai-helai baju yang di pakai oleh mereka, di bendera, noken, maupun di perkakas lainya. Nampak, jelas sekali bahwa ketika mereka hendak melakukan aksi tentang perihal papua menentukan nasib sendiri,  keberedaan simbol-simbol yang menjadi kebanggaan serta impian bagi masyarakat west papua, turut menjadi penyemangat ketika kawan-kawan papua hendak menggalang aksi serentak tentang persoalan papua di berbagai kota di indonesia. Lebih-lebih kepada para mahasiswanya yang mati-matian yang menjadi martir intelektual demi menyuarakan dan mempropagandakan kemerdekaan bangsa west papua itu. Apa yang tengah  mereka lakukan, bukanlah sesuatu yang sifatnya sederhana atau euforia semata. Akan tetapi keyakinan mereka yang kuat bahwa siasat  itu dilakukan, untuk menunjukan kepada dunia, bahwa inilah kami masyarakat west papua yang mempunyai keinginan untuk merdeka. seolah kami belum sampai untuk menyerah, melainkan kami bertambah militan dalam berjuang. Isyarat lain mengatakan bahwa di balik itu semua ada perjuangan yang masif yang lebih menakutkan bagi si penindas, tidak lain demi tujuan yaitu merebut kemenangan suatu bangsa west papua. itu semua menjadikan sebagai makna bahwa sebuah perlawanan yang di lakukan kawan-kawan mahasiswa maupun masyarakat papua yg memilih untuk merdeka, belumlah berakhir.

perlawanan untuk mendapatkan tujuan akhir, yakni menentukan hak nasib sendiri akan terus berlanjut sampai ke generasi berikutnya dan tidak akan pernah pudar sama sekali, sampai buah dari kemenangan itu tercapai. Coba kita pikirkan di dalam benak kita sendiri, betapa militansinya mereka yang turut, menyuarakan hal-hal yang sebagian orang, menganggapnya sebagai isu yang gila, konyol, serta berbau sensitif. Mereka tidak berpikir untuk takut, melainkan  Dalam keseharianya mereka tak mengenal lelah, melakukan agitasi propaganda, baik di media maupun di jalanan Dari upaya kawan-kawan yang tergabung dalam aliansi mahasiswa papua masih terdengar untuk melantangkan suara-suara pembebasan. bisa kita menyaksikan di setiap sudut  kota baik itu, di semarang, yogyakarta, bandung, jakarta dll. Aksi Perlawanan maupun protes yang di lakukan oleh sekelompok mahasiswa yang punya misi akan pembebas bagi bangsanya masif terjadi.

Papua Sekarang di Tindas Kalian Tau Apa

Berbicara tentang papua bukan hanya berbicara tentang sumber daya alamnya yg terbesar, bukan pula berbicara tentang wisata domestiknya yang terkenal mendunia, kultur budayanya yang beragam, ataupun tentang keberadaan tambang raksasa Freeport di tanah papua. Akan sangat di sayangkan, ketika dalam membahas atau diskursus tentang papua, kita mengesampingkan adanya penindasan yang di alami oleh masyarakat papua atau perihal papua yang ingin menentukan nasibnya sendiri. Ada banyak, orang-orang ketika di hadapkan tentang papua hanya mengetahui dan membicarakan  bungkusan luarnya saja, tanpa tau lebih mendalam, bahwa di Papua ada sesuatu yang lebih mengerikan ketimbang pesona keindahan alamnya.

Tidak bisa di elakan penindasan yang kerap kali terjadi di bumi cendrawasih, yang di lakukan oleh kolonialis indonesia sengaja di tutupi baik lewat media online maupun media cetak, itupun di lakukan atas kepentingan imperialisme, kapitalisme maupun kolonialisme indonesia yang berkepentingan mengeksploitasi kekayaan bangsa papua.

Pembantaian, penembakan, serta intimidasi yang di rasakan oleh masyarakat sipil papua, kerap di rasakan setiap harinya yang di lakukan oleh aparat militer yang melakukan misi pembumi hangusan di tanah papua. Mereka tidak segan-segan dan dengan sengaja menembak, membombardir di setiap distrik yang ada di tanah papua. Upaya militer itu tidak lain atas dasar, dalih mencari serta ingin membumi hanguskan OPM, masyarakat sipil yang tidak tahu menahu menjadi korban keganasan militer yang sama sekali jarang kita ketahui, dan negara indonesia sama sekali tidak mempersoalkan, dan mempertanggung jawaban atas genosida yang di lakukan oleh militernya.

Negara indonesia lewat media-media mainstreamnya hanya memberitakan penyerbuan terhadap kelompok-kelompok bersenjata ketimbang pelanggaran HAM yang di lakukan oleh aparat, maupun militer terhadap apa yang mereka lakukan kepada masyarakat sipil papua yang menjadi korban penindasan. Bisa kita lihat, ketika media-media indonesia memberitakan terkait penembakan di nduga papua, oleh kelompok TPNPB yang menembak pekerja trans papua . Penindasan-penindasan yang kerap terjadi yang di rasakan oleh masyarakat papua sekarang selain yang di rasakan oleh masyarakat sipil papua, di rasakan juga oleh para mahasiswa asal papua yang tengah memperjuangkan dan menyuarakan tentang hak untuk menentukan nasib sendiri bagi bangsa west papua. Lewat organisasinya AMP ( aliansi mahasiswa papua) terus berjuang, dan bergerylia di berbagai kota di indonesia demi tuntutan mereka atas kemerdekaan bangsa west papua.

Tidak bisa di pungkiri, bahwa keinginan masyarakat papua untuk memerdekakan bangsanya, tidak dapat di bendung lagi. Yang dimana, masyarakat papua yang paham akan kondisi papua saat ini tidak bisa di kebiri lagi, mereka memiliki keyakinan yang teguh terhadap apa yang mereka yakini, bahwa bangsa papua mengharuskan untuk merdeka. Oleh karena berangkat dari keadaan yang tertindas Bahwa suatu bangsa yang ingin memerdekakan diri mempunyai haknya tersendiri, itu adalah hal yang lumrah terjadi, ketika suatu bangsa atau wilayah ingin memerdekakan diri, begitulah yang terjadi dengan papua saat ini. Meskipun, ada banyak sekali hambatan atau tantangan yang mengganggu mereka dalam  perjalanan menuju kemerdekaan yang sejati, bagi bangsa papua tetap mereka mempertahankan apa yang mereka inginkan, apa yang mereka telah yakini bahwa haknya kami masyarakat papua adalah hak untuk menentukan nasib kami sendiri. melalui kesadaran kolektif masyarakatnya, semangat yang militan, dan disiplin dalam pergerakan.

Aliansi Mahasiswa Papua Sang Martir

Tidak bisa di pungkiri, bahwa keinginan masyarakat papua untuk memerdekakan bangsanya, tidak dapat di bendung lagi. Yang dimana, masyarakat papua yang paham akan kondisi papua saat ini tidak bisa di kebiri lagi, mereka memiliki keyakinan yang teguh terhadap apa yang mereka yakini, bahwa bangsa papua mengharuskan untuk merdeka. Oleh karena berangkat dari keadaan yang tertindas Bahwa suatu bangsa yang ingin memerdekakan diri mempunyai haknya tersendiri, itu adalah hal yang lumrah terjadi, ketika suatu bangsa atau wilayah ingin memerdekakan diri, begitulah yang terjadi dengan papua saat ini. Meskipun, ada banyak sekali hambatan atau tantangan yang mengganggu mereka dalam  perjalanan menuju kemerdekaan yang sejati, bagi bangsa papua tetap mereka mempertahankan apa yang mereka inginkan, apa yang mereka telah yakini bahwa haknya kami masyarakat papua adalah hak untuk menentukan nasib kami sendiri. melalui kesadaran kolektif masyarakatnya, semangat yang militan, dan disiplin dalam pergerakan.

Keberadaan mahasiswa papua di berbagai wilayah indonesia, yang sering terlibat dalam gerakan menyuarakan persoalan yang menyangkut kemerdekaan papua, cukup memberikan andil besar bagi bangsa west papua yakni bahwasanya, keinginan rakyat west papua yang ingin menentukan nasib sendiri. Bagaimana tidak, betapa anak-anak papua yang sudah sadar melihat kondisi bangsanya di cabik-cabik oleh imperialis, kapitalis, kolonialis menjadikan sebagai cambuk api perlawanan bagi  kawan-kawan mahasiswa papua di berbagai daerah indonesia. Mau bagaimanapun juga, mereka tidak bisa diam begitu saja ketika melihat sanak saudaranya banyak yang mati, akibat di bantai, di bombardir oleh militer sebagai senjata represif negara, atas dasar pemusnahan gerakan separatif oleh negara indonesia. Mereka tidak bisa menari, dan tertawa di atas bangkai saudaranya yang mati, tidak bisa di temukan juga bahwa keseharian mereka-mereka yang sadar, aktivitasnya  hidup layaknya mahasiswa lain yg sibuk dengan hiburan, ngafe dll. Akan tetapi keseharian mereka di lewati dengan berbagai rutinitas merancang strategi taktiks, bagaimana dan apa yang di lakukan dalam pergerakan selanjutnya demi menuntun kemerdekaan. Menyikapi tindakan brutal, diskriminasi oleh aparat polisi maupun militer dengan segala keleluasaanya membabat habis masyarakat papua di tanahnya sendiri. Itu semua di lakukan dengan ketekunan, kedisiplinan mahasiswa papua dengan corak intelektualitasnya. Itulah kenapa pemerintah indonesia  lewat instansi-instansinya.

*Penulis adalah kawan dari Indonesia yang pro terhadap demokrasi