PRD (Pancasila) Dekat Dengan Purnawirawan Militer?

gambar Logo PRD
Oleh: Jhon Gobai | AMP

Saya lanjut menulis dari tulisan sebelumnya tentang PRD, Mahasiswa Papua dan Pendidikan Pancasila[1].

Setelah menemukan fakta PRD melakukan pendekatan kepada senior-senior Papua dan melibatkan mahasiswa Papua dalam pendidikan pancasila, juga berusaha menduduki asrama-asrama, sejumlah mahasiswa yang terlibat mengunkapkan “rasa terjebak dalam pendidikan pancasila dan papua merdeka”. Hal itu mengundang beberapa pertanyaan.

1. Siapa itu PRD? Dan bagimana perjalanannya sejak lahir pada masa Orde Baru?

2. Mengapa akhir-akhir ini PRD seriusi merangkul dan melibatkan Mahasiswa Papua dalam pendidikan Pancasila versi PRD?

3. Seberapa penting PRD harus melibatkan dan merangkul mahasiswa Papua? Dan apa keuntungannya bagi mahasiswa Papua yang seyogiyanya bagian dari perjuangan Papua merdeka dan PRD yang anti imperialisme dan pancasilais?

4. Apa semangatnya?

Pertanyaan pertama, terkait siapa dan bagimana, biarlah itu dijelaskan oleh sejarah perjuangan rakyat menggulingkan sang diktator Soeharto dan para pelakunya. 

Selanjutnya saya melakukan pencarian data tentang apa PRD Pancasila itu dan bagaimana aktivitas politiknya beberapa tahun belakangan.

CNN Indonesia meliput keinginan PRD maju pada Pilpres 2024. Sekretaris Jenderal PRD Dominggus Oktavianus mengatakan terdapat tiga hal yang musti dipersiapkan, yakni ihwal ".. pembangunan struktur, penggalangan logistik atau keuangan, dan juga mengupayakan pendekatan-pendekatan politik kepada institusi kekuasaan agar stigma-stigma lama terhadap PRD tidak terus melekat," terangnya (22/07/2019)[2].

Kegiatan diskusi publik yang melibatkan pentinggi-petinggi militer, orang-orang berpengaruh di kekuasaan menjadi satu upaya (yang terlihat di publik) pendekatan politik kepada institusi kekuasaan. 

Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Soeripto, juga hadir sebagai pembicara dalam kapasitasnya sebagai pengamat inteligen di kongres PRD di Jakarta pada 24-26 Maret 2015, Ia mengatakan PKS siap bersatu dengan PRD[3].

Deputi Bidang Pendidikan Lemhannas, Mayjen TNI Toni S.B. Hoesodo, yang hadiri kongres tersebut menjelaskan tentang Pancasila yang menjadi ideologi PRD saat ini. Dalam kesempatan tersebut, Toni mengutarakan “Untuk meredakan konflik, kita harus menjunjung tinggi nilai kebangsaan seperti nilai spiritual, kebersamaan, mampu beradaptasi, berpihak pada rakyat, dan mampu menegakkan keadilan.”

Mantan panglima TNI Jendral (Purn) Djoko Santoso menghadiri rapat Komite Pimpinan Pusat PRD di hari lahirnya pancasila[4], 1 Juli 2016. Djoko menegaskan, liberalisme dan kapitalisme merupakan tantangan terbesar bagi Pancasila saat ini. “Pancasila sedang mengalami invasi dari Ideologi-Ideologi lain, yaitu liberalism, dan kapitalis, yang mempengaruhi pikiran-pikiran.”

Komite Pimpinan Wilayah (KPW PRD) Sulteng mengundang Polda Sulawesi Tengah dan anggota DPR RI selaku wakil ketua PRD KPW Sulteng menjadi pembicara dalam diskusi pulik bertema Pancasila sebagai dasar persatuan nasional (29 Mei 2016).

Setahun berikutnya, PRD menghadirkan Purnawirawan TNI, Politisi Partai Nasden dan Gerindra dalam diskusi dan deklarasi Posko Menangkan Pancasila. Mayjend TNI (purn) Dr. Toni SB Husodo (Tenaga Profesional Bidang Sosial Budaya Lembanga ketahanan Nasional RI), juga politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade dan Politisi Partai Nasden, Willy Aditya menjadi narasumber (20 September 2017) di Tebet, Jakarta.

Lanjutannya, PRD Kota Bima mendeklarasikan Posko Menangkan Pancasila yang dihadiri oleh Wakil Bupati, H Dahlan M Noer dan AKBP Bagus Satryo Wibowo selaku Kapolres Bima jadi pembicara dalam diskusi bertema “Bangun Persatuan Nasional, Wujudkan Kesejahteraan sosial dan Menangkan Pancasila”[5].

Kader menjadi tulang punggung kebutuhan Partai PRD untuk memenangkan visi dan target Pilpres 2024.

Selain membangun struktur di wilayah dan kota-kota di luar Jakarta, PRD melakukan pembangunan gerakan mahasiswa yang orientasinya anti imperialisme dan pancasilais. Tapi tidak anti militerisme.

Dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila (1 Juni 1945) Komite Pimpinan Wilayah PRD Sulawesi Utara menyelenggarakan diskusi terbuka dengan tema kembalikan Nilai-Nilai Pancasila Menuju Masyarakat Adil dan Makmur. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Rock Rand Manado pada 1 Juni 2015, menghadirkan narasumber Dr. Antonius Purwanto (Akademisi), Jim R. Tindi (Politisi Partai Gerindra manado), Frans E. Kurniawan (Ketua KPW PRD Sulut), Joseph E Ikanubun (Ketua AJI Manado). Diskusi ini juga mengundang organisasi cipayung yang ada di Sulawesi Utara seperti HMI, GMKI, PMKRI, PMII, GMNI[6].

Sementara Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND)-PRD Kota Manado bersama Kapolres Manado  aktif dalam pengamanan menjelang Pemilihan Wali Kota Manado pada 2016. LMND-PRD Pandeglang Bersama PRD mendeklarasikan Posko Daerah Menangkan Pancasila pada 27 Oktober 2017.

Forum Pemuda Peduli NKRI merupakan tempat berhimpun sementara 11 organisasi kepemudaan tingkat DKI Jakarta termasuk anggota organisasi Cipayung seperti HMI, SEMMI, PMII, GMNI, GMKI, PMKRI, HIKMAHBUDHI, KMHDI, LMND-PRD, PERISAI, GPII, menghadirkan Artis, Musisi sampai pejabat negara seperti Menteri Desa Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo dan Kepala Kantor Staf Presiden Jenderal TNI Dr. Moeldoko, S.IP dalam acara Gebyar Kebangsaan (28 Oktober 2018) di Parkiran Selatan Tampan Mini Indonesia Indah (TMII).

Dan tahun 2018/19, PRD melakukan pendidikan pancasila yang melibatkan Mahasiswa Papua di Jawa, luar Jawa dan di Papua. Dalam tulisan saya yang pertama tentang PRD, Mahasiswa Papua dan Pendidikan Pancasila, mencoba mengungkapkan gerakan PRD masuk asrama Papua dan melibatkannya dalam pendidikan pancasila.

Telah ditemukan bukti lain tentang pendekatan kepada senior, korbannya adalah mahasiswa Papua lain yang tidak tahu-menahu dilibatkan dalam pendidikan tersebut. Sejumlah pengakuan datang bahwa “kami merasa terjebak” antara pendidikan pancasila dan realita perjuangan pembebasan rakyat Papua Barat.

Ini lah bentuk dan wajah persatuan nasional atas dasar pancasila yang diperjuangkannya. Bersekutu dengan para pelaku pelanggar HAM Papua yang seyogiyanya melanggengi penindasan terus berlanjut di Papua. Ia ingin Mahasiswa Papua, rakyat Papua memperjuangkan pancasila dengan jalan persatuannya yang diusung. Apa keuntungan bagi rakyat West Papua yang sedang berjuang keluar dari kolonialisme Indonesia? Tipu daya gagasan pancasila atasnama kesejahteraan dan pembangunan merupakan topeng dibalik dominasi kekuasaan yang mendominasi.

***

Referensi:
[1] https://korankejora.blogspot.com/2019/07/prd-mahasiswa-papua-dan-pendidikan_28.html

[2] https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190722194923-32-414511/prd-berbenah-kikis-stigma-agar-bisa-mulus-terjun-pilpres-2024

[3] http://www.prd.or.id/blog/2015/04/09/pks-siap-bersatu-dengan-prd/

[4] http://www.prd.or.id/blog/2016/06/03/djoko-santoso-kapitalisme-sudah-sampai-di-dapur-kita/

[5] https://kahaba.net/berita-bima/50414/prd-kabupaten-bima-deklarasi-posko-menangkan-pancasila.html

[6] http://www.suluttoday.com/2015/05/29/momentum-hari-lahir-pancasila-prd-sulut-gelar-diskusi/