Arnold Clemens Ap |
Sejarah perubahan di dunia ini tak lepas dari peran mahasiswa. Mahasiswa adalah ibarat sang penolong bagi mereka yang menginginkan perubahan. Sejarah dunia mencatat bahwa setiap perubahan Bangsa adalah bentuk dari pemikiran kritis para mahasiswa. Sepertinya, sejarah terlanjur mempercayakan kepada pemuda (mahasiswa) untuk membuat perubahan Dunia.
Gerakan Mahasiswa Papua tahun 1970-1980-an
mahasiswa adalah ujung tombak pengubah dunia kita selalu dengar peringati peristiwa gerakan mahasiswa papua di tahun 1970-1980-an. Jaman itu era orde baru dibawa penguasa otoriter soeharto rakyat papua yang tak bias berbuat apa-apa saat itu pembantaian besar-besaran terjadi ditanah papua bangkitlah sebua gerakan mahasiswa Papua Barat yang di polopori oleh Arnol Aap, Sam kapisa dan kawan-kawan mahasiswa uncen di Jayapura. Gerakan mahasiswa yang bergerak di seni dan budaya ini lahir pada tahun 1972 yang dimulai dari gereja-gereja, panggung hingga terakhir di RRI nusantara lima Jayapura. Gerakan ini tumbuh dan berkembang, yangn kemudian pada tanggal 15 Agustus 1978 menjadikan hari jadi mambesak. Musik ini oleh Sam Kapisa dan Arnold Aap mengganggap sebagai musik yang suci sehingga mereka menamainya Mambesak, Nuri, yang menurut orang Biak adalah burung suci, tujuannya adalah untuk menghibur hati masyarakat Papua yang sedang di intimidasi, di aniaya, di perkosa dan di binasakan. Musik-musik mambesak memberikan kekuatan perlawanan rakyat Papua dan mengembalikan jadi diri sebagai komunitas yang beda dari bangsa Indonesia.
Gerakan Mambesak memberikan ispirasi yang kuat dan membangkitan nasionalisme bangsa Papua, sehingga perlawananpun semakin lama mulai menguat di daerah-derah Papua lainnya. Namun sayang, karena oleh pemerintah Indonesia menganggapnya gerakan ini sangat berbahaya sehingga mereka menangkap Arnol Ap dan membunuhnya tanpa alasan politik dan keamanan yang jelas terhadap kesalahan yang di Lakukan oleh Almarhum Arnold Ap. Gerakan ini melahirkan protes besar-besar bangsa Papua atas kehadiran Indonesia, dengan melakukan Suaka politik dan pengungsian besar-besaran.
Di Jayapura sekitar 800 Masyarakat Papua melakukan pelarian ke Perbatasan Indonesia � PNG sebagai protes mereka atas sikap tidak manusiawi Indonesia terhadap bangsa Papua Barat. Sementara di Jakarta, Simon Otis Piaref, Johannes Rumbiak, Jopie Rumanjau dan Loth Sarakan, mempertanyakan nasib Arnold Ap ke DPR-RI, karena dikejar-kejar maka mereka melakukan lompat pagar dan meminta suaka politik di kedutaan Belanda. Sikap yang diambil oleh Simon O Piaref dan kawan-kawan ini, adalah sikap protes atas sikap dan tindakan Indonesia yang tidak manusiawi di tanah Papua Barat. Pada hari yang sama sekitar 300 masyarakat Papua melakukan long mark mengantar mayat Al. Arnol Ap dari Jayapura menujuh tanah hitam, tempat peristerahatan terakhir Al. Arnold Ap.salah seorang musisi sekaligus Antropolog yang lahir dari Tanah Papua.
Aliansi Mahasiswa Papua [AMP] Komite Kota bogor