Anggota Brimob saat menghadiri apel nasional di Jakarta (Dok suarapapua.com |
Komite Kota Aliansi Mahasiswa Papua [KK-AMP] kota Yogyakarta dengan tegas TOLAK Rencana pembangunan Markas Komando Brigadir Mobil (Mako Brimob), di Kabupaten Jayawijaya, Papua, dengan mengunakan tanah Adat.
Kehadiran Brigadir Mobil ( brimob) di seluruh tanah Papua merupakan ancaman serius bagi masyarakat Papua, lebih khusus di kab Jayawijaya yang rencananya akan dibangun itu.
Masyarakat Papua sejak tahun 1961 hingga saat ini hidup dibawa tekana, ketakutan, tondongan senjata api dan berbagai persoalan lain aparat negara indonesia.
Jangan lagi bangun Markas Komando Brigadir Mobil baru di seluruh tanah Papua dan Papua Barat yang nantinya akan membunuh rakyat sipil yang tak bersalah.
Saat konflik antara warga Kurima dengan masyarakat Wouma di Wamena, aparat negara terutama pihak keamanan tidak buat apa-apa, tetapi justru nonton warga bertikai.
Jika begitu guna apa Markas Brimob baru dibangun di Jayawijaya? Apakah agar terus membunuh rakyat?
Kami lahir dan besar di tengah konflik dan berbagai permasalahan yang diciptakan oleh aparat (TNI,Polisi dan Brimob) negara indonesia, jadi kami tahu persis kelakuan aparat indonesia di Papua.
Dengan Tegas, Kami AMP kota Yogyakarta Tolak pembanguna Markas Brimob baru di Jayawijya.
Tebusan :
1. Polda Papua
2. Pemerintah Kab Jayawijaya
3. DPRD kab Jayawijaya
4. Gubernur Propinsi Papua
5. Polda Papua Barat.
6. Gubernur Papua Barat dan semua pihak.
Yogyakarta, 13 Januari 2015
Hormat kami
Telius Yikwa