foto aksi fri west Papua dan amp di Jakarta, 1 Desember 2016 |
Penulis: Stepanus Pigai*
Sebagai seorang revolusioner, kita perlu mengabdikan pikiran-pikiran, emosi dan perbuatan-perbuatan kita kepada kepentingan perjuangan perlawanan melawan system capitalis, colonialis dan militeris di west papua. Kita menumbuhkan semangat revolusi melalui teori-teori perlawanan dalam kalangan masyarakat dengan mengarahkan semangant perlawanan ini berdasarkan teori sejara kemerdekaan dan teori kiri radikal sesuai situasi yang ada dalam lingkup masyarakat. Karena kita tumbuh dalam masyarakat yang ditindas dan dihisap oleh imperialisme global/kapitalisme. Sampai hari ini, kita masih dipengaruhi oleh gagasan-gagasan bobrok atau parsangka-parangka borjuasi dari masyarakat kini. Karena itulah, mengapa perlu bagi setiap sang revolusioner merubah dirinya sendiri.
Kita harus mengubah diri kita sendiri melalui perjuangan revoluioner secara aktif, dan dengan kesadaran didalam perjuangan, kita melawan ide-ide, sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan keliru. Apabila kita terus melaksanakan tugas-tugas kita, maka sesungguhnya kita sedang membentuk watak kita sendiri di tengah-tengah badai perjuang melawan musuh utama kita bangsa west papua yaitu (Capitalis Global/imperealis, Colonialis dan Militeris).
Semakin memahami garis perjuangan secara dalam dan jauh, maka kita akan menjadi teguh dan cakap dalam perjuangan melawan penjajahan yang semakin meluaskan system dalam tatanan hidup bangsa dan rakyat demi kepentingan menguasai ekonomi global diwilaya-wilaya atau daerah-daerah yang dipandang lemah oleh penguasa atau pemodal imperealis.
Mengubah diri sendiri tidaklah hanya berhenti hanya dalam beberapa jam atau hari saja. Karena itulah mengapa kita perlu terus-menerus berusaha keras menghilangkan pengaru yang masih melekat. Hanya dengan cara demikianlah kita dapat melaksanakan tugas-tugas revolusioner kita lebih baik, dan ketetapan hati kita makin teguh dalam menggelorakan perjuangan perlawanan sejati sampai kemenangan akan kebebasan sejati bangsa west Papua. Sehingga Kita mengubah diri kita untuk memperkuat watak-watak dasar seorang revolusioner, yakni:
a) Bersungguh-Sungguh, Hati-Hati Dan Bergairah Dalam Perjuangan.
Kesunguhanh pribadi yang bertahan dalam perjuangan kebebasan ini adalah suatu hak bagi setiap pribadi, maka bagi aktivis yang dapat bergabung dalam perjuangan ini perlunya sunggu-sunggu menjadi aktivis yang tak mengenal lelah, karena kesungguan pribadi akan terbuaih semangat yang menjadi motifasi dalam perjuangan ini, namun berhati-hati pula jebakan manis yang beredar dalam kalangan lingkungan dimana kita berada, mengapa? Terlihat kertas merah beredar dilingkup untuk mematikan semangat perjuangan kita, lagi pula berhati-hati juga dengan sifat kemanjahan yang di terapkan oleh Negara colonial melalui pemerintahan diberbagai daerah dengan menhadirkan berupa; (beras JPS, Bantuan Kemiskinan, dan bantuan-bantuan lain yang bersifat tak ada timbal baliknya oleh rakyat west papua). Banyak hal yang Indonesia lakukan teradap kami bangsa west papua untuk menghilangkan rasa nasionalisme kepapuaan atau kesungguan untuk mempertahankan ideology kepapuaan, maka bagi setiap orang papua yang sudah terpelajar maupun tidak atau orang tua yang tidak perna masuk di dunia pendidikan, perlunya berhati-hati dan jelih melihat segala bentuk sikon yang dimainlan oleh negara Indonesia/colonial.
Banyak cara Indonesia memperkuatkan jaringan untuk menasionalisasi kami bangsa papua kedalam ideology Pancasila, dengan tujuaan agar orang west Papua tidak harus banyak yang berteriak memintah kemerdekaan di jalanan, di hutan/grylia, diplomasi dan dalam negeri. Beberapa jaringan Indonesia yang dilahirkan untuk melawan atau menghadang demi memperhambatkan pergerakan aktivis west papua, kini sudah semakin banyak jaringan yang disistematiskan oleh para aktor-aktor ponlitik yang memegan kekuasaan di negara Indonesia. Berbagai cara yang dibangun untuk menarik simpati rakyat west papua, tetapi sulitnya bagi coloni karena bangsa papua tidak memintah kesejatrahan seperti pembangunan, ekonomi, jabatan dll, karena bangsa west papua sudah terikat oleh ideology kepapuaan, sehingga bangsa west papua hanya membutukan “Pengakuaan oleh Indonesia atas sejara kemerdekaan dan Indonesia sebagai coloni harus Memberikan kebebasan untuk Menentukan Hak Nasib Sendiri Sebagai Solusi Demokrasi bagi rakyat papua”.
Beribuh cara Indonesia/coloni melakukan dengan kekerasan melalui militeris dan system halus diterapkan di papua, namun itu semua jadinya ilusi yang menipuh terhadap negara sendiri, sehingga semua hal yang diperlakukan oleh negara Indonesia/colonial melalui militeri ini menjadi sebuah pelajaran bagi setiap Rakyat West papua, agar sunggu-sunggu menyadari dan berhati-hati atas jebakan terhadap pribadi kita masing-masing, supaya Api juang tetapi selalu nyala dalam perlawanan pembebasan demi melawan capitalis,colonialis dan militerelis.
b) Siap Dan Tanpa Rasa Takut Menghadapi Pengorbanan Dan Kematian
Pengorbanan dan Kematian sebagai resiko yang sudah menjadi mahkota kebangaan bagi para aktivis pembebasan, karena kesiapan dan keberaniaan untuk menjadi sang aktivis pejuang sudah menjadi radikal dalam iman perjuangan, maka tentunya tidak ada kata takut dan pantang menyerah dalam mempertahankan perlawanan perjuangan pembebasan. Sehingga kenalilah pribadi dan mencintailah pribadi mu, agar anda mengenali dan mencintai papua lebih luas dengan kesadaran mu yang tinggi dan jiwa nasional kepapuaan lebih radikal oleh ideology nya, agar pengorbanan dan kematian anda angap itu sebuah nilai yang lebih besar ketika anda dalam peruangan, karena korban atau mati ketika anda sebagai aktivis akan ada nilai dalam sejara dan sejara aka mencatat jiwa dan semangat perjuangan mu, tetapi jika anda tidak melibatkan diri dalam perjuangan lalu korban atau mati maka itulah mati sia-sia atau tak akan dikenang nantinya.
Perjuangan ini butuh pengorbanan dan kematian, tetapi janganlah kita sekali mundur karena rasa takut, namun tetapi bakarlah api semangat perjuangan dan tetaplah lawan ketakutan dengan menanamkan rasa nasionalis kepapuaan yang tinggi dalam pribadi kita masing-masing, namun tetap bertahan pada prinsip yang tegak dan gigih dalam perlawan kebebasan demi alam dan rakyat west papua.
Perjuangan kebebasan membutukan rakyat yang sadar dalam melawan segala bentuk penjajahan yang melanda dalam tatanan hidup bangsa west papua, maka penulis menyimpulkan bahwa "Tidak ada kebebasan tanpa pengorbanan dan rasa takut untuk mengakhiri derita ini, maka tanamkanlah nasionalisme kepapuaan yang lahir dari ideology kepapuaan mu, agar pribadi mu siap dan bersungu-sunggu menjadi penyelamat bagi bangsa mu (Bangsa West Papua) dimana mereka merindukan kebebasan/merdeka, karena suatu kemerdekaan akan tercapai ketika anak muda siap menjadi tiang perlawanan badai/kekerasan yang selalu mewarnai kehidupan bangsa west papua. Sehingga, anak muda papua harap sadar agar menjadi Agen Perubahaan dalam perlawanan demi merebut kebebasan/kemerdekaan".
Penulis adalah ketua Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Surabaya [AMP KKS]