ketua umum KNPB pusat ( dok-pribadi ) |
Ketua Umum Pengurus Pusat Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Agus Kosay menghimbau kepada seluruh pejuang aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Pusat, Wilayah, sektor, dan basis rakyat Papua Barat, bahwa Kita tidak boleh memposting atau membagikan berita-berita yang bersifat provokatif dengan tujuan memecah belah antara sesama pejuang bangsa Papua, di dalam internal organisasi gerakan perlawanan atau faksi-faksi yang sedang memperjuangkan hak penentuan nasib bagi bagsa Papua.
"Berbedaan pandangan dalam perjuangan merupakan hal yang wajar dan normal, sehingga berbedaan Itu perlu Kita jadikan sebagai kekayan dalam perjuangan kita bersama." Jelas mantan ketua I KNPB Pusat, 10 Augustus 2019.
Lanjut Kosay, perbedaan bukan untuk saling hantam di media sosial (Medsos). Kita harus berdepat di Honai kita bersama dan masing-masing demi mewuju sebuah kesepahaman bersama untuk mewujudkan Visi dan misi Kita bersama.
Medsos bukan rumah Kita, juga bukan ruang diskusi. Medsos tempat mendidik rakyat tertindas untuk melawan kolonial Indonesia dan kapitalisme asing di Papua, dengan ide-ide atau gagasan-gagasan yang mendidik rakyat bangsa Papua, rakyat bangsa Indonesia dan pada dunia internasional.
"Baku hantam di medsos bukan mencari solusi, tetapi itu memberi ruang bagi musuh Penguasa kolonial Indonesia dengan leluasa menghancurkan sesama pejuang dengan cara adu domba. Hal inilah yang sedang di inginkan oleh penguasa kolonial Indonesia, sehingga kita sadar atau tidak, sendang memperkuat misi inteljen kolonial Indonesia untuk menghancurkan perjuangan bangsa Papua." Tulis Kosay dalam himbauannya di akun facebook.
Ketika Kita sedang perdebatkan berbedaan di media sosial maka penguasa kolonial Indonesia sedang duduk pangku tangan dan tertawa berbahak-bahak, Karena kita sedang ada dalam perangkap misi mereka di dalam perjuangan Kita.
Dengan demikian, tutupnya, kami Badan Pengurus Komite Nasional Papua Barat menyampaikan kepada setiap anggota dan simpatisan Komite Nasional Papua Barat di seluruh Wilayah teritori Papua Barat tidak memposting hal-hal yang memprovokasi dan menghancurkan perjuangan bangsa Papua mulai dari sejak tanggal di keluar himbauan ini sampai berakhirnya perjuangan Bangsa papua.
"Bila ada yang kedapatan melakukan hal yang sama maka setiap anggota atau pejuang wajib menerima saksi organisasi masing-masing." Pungkasnya.
Janua /Reporter korankejora