Photo Obby Kogoya 2015 di Yogyakarta |
Karya, Fransiskus Tsolme
Bumi Cendrawasih
Dijarah hingga terhimpit
Keadilan dijadikan fana
Tangisan manusia Papua terabaikan
Katanya mereka punya hati
Hanyalah sampah belaka
Manusia papua telah mati
Dicekik Negara dan hukumnya tak jelas
Tangisan manusia Papua tak terhenti
Cendrawasih terbang hingga lenyap
Mau bagaimana?
Pohon-pohon telah terendam darah
Manusia Papua
Kian pusat Negara ini
Masih mendekatinya
Dengan tindakan keamanan
Walau manusia papua memeliki hati
Menembus tembok surga
Keadilan dilontarkan panas
Tak disbanding hati yang dingin
Kian tangisan keadilan
Telah menahan dalam tragis
Media pun dijebaki propaganda
Mulai menuai kebohongan
Tangisan keadilan manusia Papua
Terus subur menada ABRI
Wahai keadilan tong kosong
Tangisan ini telah menuai tragis
Kian dipermainkan bagai pingpong
Rentetan kekerasan tak terhenti
Menembus jiwa-jiwa dan moral Negara
Keadialan mungkin ungkapan mulut
Walau hati tak menuai gandum
Kian adil yang perih direkam jejak
Hingga kini diperkosa.