Halloween party ideas 2015

 


Aliansi Perjuangan Demokratik (APD) di makasar, front perjuangan tersebut tergabung dari beberapa organisasi Perempuan Perempuan, yang Bersatu lawan penindasan. Yang tiap kali di Peringati Hari Internasional Women’s Day jatuh pada tanggal 8 maret 2022. 

Hari  yang setiap tahunnya dirayakan dan dimaknai sebagai hari perjuangan perempuan untuk menuntut kesetaraan, keadilan dan kesejahteraan bagi kaum perempuan. 

Rentetan kasus diskriminasi, kekerasan seksual dan kekerasan berbasis gender, yang dialami perempuan adalah cerminan dari lemahnya perlindungan Hak Asasi Perempuan. Keterlibatan aktor Negara dan oligarkinya yang berpihak kepada modal menambah banyak rentetan kasus kekerasan. Hasilnya muncul UU yang timpang seperti Omnibus Law, UUMinerba, perubahan terhadap RUU PKS menjadi RUU TPKS yang turut menambah  rentetan ketertindasan kepada kaum perempuan.

Internasional Women’s Day tidak hanya menjadi sebuah momentum semata tetapi menjadi landasan bagi perjuangan untuk melawan segala bentuk penindasan terhadap perempuan. Hampir disemua sektor terjadi diskriminasi, misalnya di sektor Pendidikan sampai hari ini Permendikbud No 30 thn 2021 belum di realisasikan ditengah maraknya kasus kekerasan seksual, di sektor lain kita tau  bahwa Omnibus Law menjadi legitimasi perampasan lahan yang berdampak terhadap turunnya produktifitas petani, nelayan, rakyat miskin kota,masyarakat adat dan buruh perempuan. Disisi lain, banyak pula aturan yang tidak pro terhadap rakyat, seperti UU OTSUS Jilid II yang juga turut menindas  perempuan Papua.




Semua bentuk kekerasan, dan subordinasi yang dialami perempuan adalah bentuk dari ketidak mampuan  rezim oligarki yang  pro modal dalam  memberikan keadilan terhadap perempuan. Negara tidak lagi menjadi rumah yang aman untuk perempuan dan kaum minoritas lainnya.

Inilah rentetan ketidak adilan yang dialami perempuan, bahkan ditengah wabah covid-19  perempuan masih saja bergelut dengan kekerasan, kemiskinan dan subordinasi yang takberkesudahan. Sudah saatnya perempuan bersatu dan melawan segala bentuk penindasan yang dialami sampai hari ini.

Maka, dalam peringatan International Women’s Day kali ini, kami dari Aliansi Perjuangan Demokratik menuntut;

1. Tolak perubahan RUU TPKS dan segera sahkan RUU PKS

2. Sahkan RUU Perlindungan PRT

3. Tolak RUU Ketahanan keluarga

4. Berikan cuti Haid, cuti Hamil dan cuti Melahirkan untuk buruh perempuan

5. Hapuskan diskriminasi dan kekerasan berbasis SOGIESC

6. Hentikan kekerasan militer terhadap perempuan papua

7. Bersihkan predator seksual dari organisasi dan gerakan

8. Segera terapkan PERMENDIKBUD NO. 30 Tahun 2021

9. Berikan ruang aman bagi korban kekerasan seksual

10. Solidaritas untuk buruh perempuan, kelompok marjinal, dan penyintas korban 65

11. Naikkan upah 100% dan upah yang setara untuk kerja yang setara

12. Bebaskab seluruh tahanan politik

13. Tuntaskan segala kasus pelanggaran HAM

14. Tolak segala bentuk Penggusuran dan Perampasan ruang hidup

15. Hentikan represifitas terhadap gerakan rakyat

16. Hentikan kekerasan terhadap jurnalis

17. Berikan kebebasan beragama, berideologi, berkeyakinan, berserikat, dan berkumpul serta mengeluarkan pendapat

18. Wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, demokratis dan berperspektif gender

19. Wujudkan pendidikan gratis

20. TOLAK PENGGUSURAN BARA-BARAYA!


Demikainlah pernyataan ini di buat, demi kesetaraan dan kebersamaan, kami ucapkan banyak terimah kasih.



Komentar Anda

[disqus][facebook]
Gambar tema oleh duncan1890. Diberdayakan oleh Blogger.
Koran Kejora View My Stats