Oleh, Januarius Adii
Di pinggiran jalan
Kini kembali tersadar akan semua.
Penjajahan, penindasan, perampokan,
dan penderitaan sedang terjadi di Tanah Airku
Selama ini mata hati telah di butakan
dan suara hati telah dibungkamkan
seakan telah di hipnotis oleh
gurita raksasa buatan tuan penghisap darah.
Apakah harus dibilang pengecut , ketika melihat
musuh yang lebih besar datang, lalu bersembunyi ?
ataukah harus melawan
membebaskan diri dari segala rantai dan ikatan?
Mati dalam perjuangan melawan
kekuasan yang menindas jauh lebih tinggi martabatnya
daripada mati dibudak penguasa, penguras, hingga mati sia-sia.
Penulis adalah aktivis AMP Komite Kota Semarang