Gambar Yosepha Alomang |
Saat mentari bersinar menyapa dunia
kalah itu resah kian mendesah
merinduh sosok mu sang penyangga keadilan.
Kalbu ini bergeming
ingin menyapa mu ibu
saat tak lagi mampu berjumpa
Jiwa Ingin selalu memeluk
jiwa muliah mu Ibu.
sukma kian bergelora
dalam hening
ketika tiada yang mengenang
Resa gelisa bercampur pilu
Seakan seribu jaram menusuk
Saat nama itu terasing di kalbu
Ibu,
Sungguh Kau muliah
kau memuliahkan
manusia tertindas
mewartakan suara keadilan
Kaulah martir yang relah
di hukum pacung d
emi membelah hak fundamental
manusia dan bumi Papua
Sungguh kau kukenang;
kegigihan dan
kekenianmu melawan kelaliman
Jauh terpatri didalam jiwa
Dan Ibu,
Andai kini jiwa juang mu terasa
di jiwa;
mungkin insan kan bercermin
telinga kan mendengar
Seluruh mata kan tertujuh pada
ketimpangan yang memenjarah
Untuk menentang-nya
Dalam Semangat juang mu
Yang tak kenal patah arang
Didalam jiwa juang-mu Y
ang menembus langit langit
cakrawala
Ku temukan cahaya kasih
Terimakasih Ibu,
Kau palawan
Kau ibu bangsa
Kau akan terpatri didalam sanobari
Meski raga mu tak bernyawa
Jiwamu akan tetap bernyawa
Hormat Ny Angganeta manufandu
Jl Magaleng km, 8. 21/04/16
Penulis aktivis AMP, Kuliah di kota Yogyakarta.