Gambar. Saat Memulai Aksi |
Penulis: Gideon Mathias Adii
Aksi kali ini dengan tema“Tutup Freeport dan berikan hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat Bangsa West Papua”. Karena, sejak Freeport pertama masuk dan dilakukan Kontrak Karya tepat 07 April 1967an hingga dekade ini. Justru berdampak buruk terhadap kerusakan lingkungan dan mengancam, merampas Tanah Tanah Milik rakyat Bangsa West Papua di bumi Amungsa Timika West Papua akibat menurunya populasi Manusia West Papua dan kematiannya Terus meningkat. Masa aksi kali ini berbusanakan pakaian adat Papua, Pria (Koteka) dan Wanita (Cawak),
Gambar. Depan Plaza Freeport |
Massa aksi yang kumpul untuk menyuarahkan Penutupan Freeport adalah 73 orang yang tergabung dalam AMP, Gempar, dan FRI-for WP. Dalam aksi kali ini kami tidak dapat penghadangan oleh Pihak Polri.
Maka dari pada itu, kami nyatakan sikap jalan terbaik untuk mengatasi kisruh persoalan Freeport vs Pemerintah indonesia, menurut kami antara lain:
1. Usir dan tutup Freeport
2. Audit kekayaan dan kembalikan Freeport dan serta berikan pesangon untuk buruh.
3. Audit cadangan tambang dan kerusakan lingkungan
4. Tarik TNI/Polri organik dan non organik dari tanah Papua
5. Berikan hak menentukan nasib sendiri solusi demokratik bagi bangsa West Papua.
6. Usut, tangkap, adili dan penjarahkan pelanggarang HAM selama keberadaan Freeport di Papua
Biarkan rakyat dan bangsa West Papua menentukan masa depan pertambangan Freeport di tanah West Papua.
8. Freeport wajib merehabilitasi lingkungan akibat eksplotasi tambang.
Pada saat aksi berjalan penghadangan dilakukan oleh Militer Indonesia yang tergabung dalam TNI/POLRI di depan Gedung Freeport Pada pukul 01:48 WIB. Kawan-kawan tidak ada yang ditangkap.