Photo oleh Agitasi dan Propaganda Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Bali, usai Nonto Film bersama "AMP KK BALI: Diskusi dan Nonton Film Dokumenter Sejarah Perjuangan Rakyat Papua (PDP)" |
kita punya tanah, kita punya tempat, kita punya lahan tapi orang luar masuk lalu mereka bikin kebun padahal itu kita punya tanah bahkan kita menjadi penonton di kita punya tanah sendiri dan hal seperti itu, bagiaman harus kita melawan. Oleh Nelson Murib
Hasil Diskusi:
Pertemuan pemutaran film dokumenter di mulai dari pukul 19:00 sampai selesai WITA. dengan pembukaan oleh Pematik Nelson Murib. Video dokumenter tersebut berdurasi 56 Menit. Setelah film dokumenter berakhir, memulai pada tahapan menyikapi isi dari video dokumter tersebut. dan di arahkan oleh Nelson Murib serta meminta kepada peserta untuk menyikapi video dokumneter Presidum Dewan Papua (PDP) tersebut bahwa pertama apa yang kita dapat dari video dokumneter PDP? dan juga boleh bertanya tentang perjalanan Sejarah bangsa Papua Barat? dan Juga, bisa di tambahkan mengenai film dokumenter tersebut juga. Dengan itu, Pertanyaan-pertanyaan ini saya berikan secara formal untuk kawan-kawan menyikapai sesuai apa yang kawan-kawan lihat secara forum.
Pertama oleh Nelson Murib sebagai kata pengantar bahwa " kita punya tanah, kita punya tempat, kita punya lahan tapi orang luar masuk lalu mereka bikin kebun padahal itu kita punya tanah bahkan kita menjadi penonton di kita punya tanah sendiri dan hal seperti itu, bagiaman harus kita melawan".
Dan yang kedua oleh Gilo mengatakan bahwa "saya tertarik dengan video dokumenter tersebut karena ada pertanyaan besar bahwa "MENGAPA PAPUA INGIN MERDEKA? dengan itu, apakah kita bangsa Papua sudah menjadi bagian dari Indonesia atau tidak. maka secara garis perjuangan, kita bisa renungkan lagi dari sejarah-sejarah yang kita nonton bersama itu. dan Apakah kita ini memang benar-benar untuk memperjuangkan dan memanusiakan rakyat Papua atau tidak, karena apa yang kita perjuangkan adalah hal kemerdekaan.
Dokumenter video tersebut menerangkan bahwa adanya kepentingan ekonomi, politik dan kekuasaan. bahkan Papua itu tidak sama sekali bagian dari Indonesia. Dengan catatan itu juga, kemerdekaan Indonesia mempunyai batasan wilayah dari Sabang Hingga Ambo tidak termasuk dengan Papua. serta ada juga, yang menggatakan dalam film dokumenter Papua itu, Papua masih primitif, Papua Masih latarbelakang, Papua Masih Bodoh, maka perlu kita sikapi bahwa mengapa Papua Ingin Merdeka atas pertanyaan-pertanayaan di atas? dan perlu di sikapi juga kenapa bangsa Indonesia bisa katakan seperti demikian. dan Kenapa sekarang bangsa Papua masih berjuang terus atas dasar-dasar sejarah yang telah kita tonton, itu yang pembelajaran untuk kita yang generasi-generasi sekarang.
Bangsa Papua masuk dalam Indonesia itu? atas kepakasaan oleh Indonesai, Amarika dan Belanda untuk kepentingan ekonomi, politik, kekauasaan. Maka kita perlu pertanyakan dengan Indonesia sejarah kita sudah final atau sudah sah? itu yang pelajaran untuk kita semua generasi Papua yang sekarang. bahkan, kita tidak akan berjuang hanya sekedar namun, atas dasar sejarah bangsa Papua. Dan meurut saya Indonesia memasukan Papua itu secara Aneksasi sehingga kita membutuhkan untuk merenungkan kembali dan apa yang harus kita buat untuk pembebasan nasional Papua Barat?. Seperi dalam film dokumenter bahwa ada puisi yang mengutip, Biar Rohnya Theys pergi,tetapi perjuangannya itu tetap mendasari ke kita punya generasi. Apakah jika kebutuhan sekarang kita perjuangakan hanya tentang ekonomi, politik, kesejahteraan dalam bingkai Indonesia maka secara spontan tidak akan pernah bisa kita merebut perjuangan kebebasan nasional Papua Barat untuk mencapai kemerdekaan sejatinya.
Dari itu juga, situasi Indonesia semakin buruk karena Indonesia sekarang cenderung mementingkan Pemodal, di mana setiap Pulau-pulau yang ada di Indonesia telah di gadaikan kepada para Inverstor dan para saham bahkan di tingakat IMF, yang kini terlihat jelas adanya, hotel-hotel, pabrik-pabrik, perusahan-perusahan, reklamasi dan lain-lain. sehigga terjadinya keterpinggiran terhadap rakyat, itu pun terasa terhadap rakyat Papua sendiri pada era ini.
Dan dari kepentingan ekonomi, politik, kekuasaan merupakan ideologi Indonesia yang sangat mempengaruhi pada perjuanagn sejati orang Papua merebut kemerdekaan. Serta Kepintaran Indonesia dalam membunuh nasionalisme orang Papua melalui Nasionalisme Indonesia sendiri seperti adanya Bela Negara, Pancasila, Merah Putih, dan lain-lainnya. dengan itu, perlu memepertahankan perjuangan sejati bangsa Papua Barat kembali pada pernyataan dokumenter video tersebut "Megapa Papua Ingin Merdeka?. Biar nasionalisme Papua Barat tetap tumbuh dan hidup dalam rakyat Papua dan pada genersai sekarang. Ada dua pertanyaan yang bisa kita renungkan bersama, Pertama apa kah bangsa Papua dengan Indonesia itu telah sah atau tidak sah? kedua perjuagan Papua jangan atas dasar sakit hati, kepentingan atau pun cara atau model-model tertentu dalam perjuangan Papua untuk merdeka? karena itu akan mendatangkan malah petaka dalam perjuangan rakyat Papua Barat."
Ketiga Oleh Hanewa bahwa" Kemerdekaan kita telah merdeka sejak 1 Desember 1961, dan sekarang adalah kita perlu merebut kembali kemerdekaan bangsa Papua melalui genersai kita. Keberadaan rakyat Papua untuk masa kini ada di bawa penekanan Indonesia sehingga mengerakan perjuangan membutuhkan kekauatan bersama".
Keempat oleh Ika bahwa "sejarah perjuangan bangsa Papua barat telah buktikan bahwa kemerdekaan bangsa Papua Barat itu ada, yang mana para leluhur bangsa Papua Barat telah mencatat sehingga untuk emosional perjuangan menjadi kekuatan bersama pada generasi ini untuk mempertahankan garis perjuangan bangsa Papua Barat. Dan serta, kita bangsa Papua barat terus jaga persatuan nasional dalam memperjuangkan hak politik bangsa Papua Barat hingga merebut kemerdekaan sejati dari genersai ke generasi melalui semagat sampai membara". dan moral pemerintahan Indonesia di tanah Papua tidak berlaku sama sekali sesuai akar persoalan tanah Papua Barat; apa lagi rakyat Papua yang masih memepertahanakn ideologi Indonesia di tanah Papua yang ahirnya tidak bisa banggakan dalam nasionalisme bangsa Papua Barat malah menambahkan penindasan dalam berbagai Intimidasi yang berlebihan pada pemusnahan etnis bangsa Papua barat".
Kelima oleh Abet Bahwa " Setiap sejarah yang telah di dokumenterkan, dokumnetasikan merupakan kewajiban kita untuk mencatat karean itu bagian dari kewajiban bagi mahaisiswa dan rakyat bangsa Papua Barat sebagai landasan dasar. dan sebelum kemerdekaan bangsa Papua Barat, gejolak pergerakan kemerdekaan bangsa Papua itu telah ada. Indonesia mengklaim tanah bangsa Papua Barat atau perebutan tanah bangsa Papua barat pada tahun 1949 untuk kepentingan politik, ekonomi, dan kekuasaan atas tanah West Papua. hasil klaim itu bagi saya tidak adil karena katika mereka klaim suatu negara itu membutuhkan proses dan kontitusi PBB itu sendiri. tetapi Indonesia, Belanda, Amerika Serikat klaim sewenang-wenang mereka tanpa melibatkan orang Papua sendiri untuk membicarakan masalah klaim tersendiri. Untuk itu lebih tepatnya, genersai kita perlu memahami tentang sejarah di mana bangsa Eropa, Belanda, amerika, Indonesai atas Tanah Bangsa Papua barat mulai dari tahun 1500-an, 1900-an, 1960-an, 1970-an, 1980-an, 1990-an hingga tahun 2000-an merupakan tugas bagi kita generasi penerus meluruskan sejarah bangsa Papua Barat dalam persatauan nasionalisme Papua barat".
Ke enam oleh Enis bahwa " Sejarah merupakan bagian dari generasi kita; tidak ada selain dari genersai kita dan perlu akan mempelajari sejarah bangsa Papua sendiri, bahkan waktunya untuk kita mempelajari sejarah bangsa Papua itu sendiri dari setiap Individu. Melihat secara kedalam, perlu membicarakan sejarah bangsa Papua dan membuat sejarah bagian dari kehidupan sebagai pedoman di Papua dalam membagun persatuan ideologi rayat Papua Barat. dalam posisi dari bergerlya di hutan hingga pada tahapan sipil kota. Karena dasar perjuangan sekarang ada pada tahapan genersai kita bagian dari meluruskan sejarah bangsa Papua Barat. melalui dokumenter video sendiri rakyat bangsa Papua telah membangkitkan nasionalisme bangsa Papua Barat melalui kawan-kawan Theys tahun 1990-an- 2000 hingga pada tahapan Mako Tabuni 2008 yang memiliki kharismatis perjuangan menghidupkan kembali perjuangan sejati. Dasar dari Mahasiswa dan Rakyat Papua adalah ada pertanyaan apa yang perlu dilakukan? apa yang perlu di tuntaskan? agar perjuangan menjadi terarah dan tersampaikan secara luas".
Ketuju oleh Yesaya bahwa " Indonesia, Amerika, belanda memaksa rakyat Papua masuk ke dalam Indonesia pada tahaun 1963 melalui UNTEA yang tidak demokratsi tanpa keterlibatan rakyat West Papua. sehingga antara tahun 1965, 1966 rakyat transmigran menguasai tanah Papua Barat tanpa atas dasar hukum rakyat Papua Barat. Ketika Rakyat Transmigran Indonesia atas Papua; rakyat Papua di jadikan terbelakang, menjadi objek atas tanah sendiri (orang kedua atas tanah sendiri), pemberian gula-gula manis dari jakarta ( seperti pemekaran-pemekaran provinsi, kabupaten-kabupaten, kota-kota dll), OTSUS dan program-program yang membunuh nasionalisme rakyat Papua bahkan perjuangan pembebasan. Kehadiran itulah, tercipta gula-gula manis di atas tanah bangsa Papua Barat dalam rakyat Papua itu sendiri".
Kedelapan oleh Ardy bahwa "Rakyat Papua membutuhkan kesadaran yang akanya sejarahnya sendiri terlepas dari hegemoni, egois dan fakum atas perjuangan pembasan nasional melainkan memperjuangkan serta merebut kembali perjuangan secara universal untuk rakyat bangsa Papua barat. dengan itu, menyimak sejarah bagian dari kekuatan adalah bagian dari dasar perjungan dan pelaku utama atas dasar sejarah kita". Kesembilan oleh Wolker bahwa "Sejarah Rakyat Bangsa Papua Barat kita telah mengetahui, Rakyat Indonesia telah mengetahui, dan Rakyat Internasional telah mengetahui. maka perlu di pertanyakan sekarang yang menghambat perjuangan itu siapa? sebenarnya kita rakyat Papua tidak perlu medapatkan penderitaan, penyiksaan dan berbagai intimidasi. tetapi kita rakyat Papua sendiri yang memperpanjangkan penderitaan, penyiksaan, dan berbagai intimidasi terlalu panjang. Padahal kita telah berjuang dari lama sekali, sampai sekarang ini. Kalo di lihat secara mendalam tingkatan pemerintahan di tanah Papua sampai rakyat itu sangat di sayangkan. Meskipun pemerintah sudah mengeriti tetapi permasalahan terjadi pada tingkatan masyarakat. seperti pememimpin sekarang selama dalam jabatan akan menikmati dengan jabatannya dan tidak ada suara kebenaran untuk rakyat Papua; malah ketika jabatannya berhenti dalam pemerintahan, para pejabat ini akan mencari sensasi bicara masalah Papua, sehingga memperlambat perjuangan adalah orang Papua yang ada dalam pemerintahan ini".
Kesembilan Oleh Jeeno bahwa " dari pondasi sejarah kita membutuhkan persatuan nasional untuk menguatkan pondasi perjuangan pembebasan nasional dan memang perjuangan tidak dapat di lakukan sendiri-sendiri, perjuangan itu bukan satu suku dua suku atau satu orang dua orang yang ingin merdeka tetapi untuk seluruh tanah Papua dari sorong hingga Samarai. Jika memang Papua Ingin Merdeka harus dari Sorong sampai Samarai angkat suara untuk merdeka. dan melihat dari latar belakang perjuangan-perjuangan yang sudah ada.
Kemudian sejarah menjadikan sebagai alat evalusai bagi kita dengan tahapan perjuangan itu sendiri untuk masa kini dan masa yang akan datang. Ketika rakyat Bersatu dan suarakan apa yang rakyat inginkan maka disistulah kemenangan akan mutlak didapatkan karena persatuan nasional punya kekuatan yang sangat kuat. sehingga kemerdekaan itu akan datang di tanggan rakyat Papua. Melihat kedalam, dahulu Indonesia dapat dapat di jajah oleh bangsa luar seperti jepang, Belanda yang 350 tahun jajah indonesia; cara jajah jepang, Belanda itulah Indonesia juga membuktikan jajah atas rakyat dan tanah bangsa Papua. catatan untuk itu adalah meskipun Indonesia menjajah Papua dengan caranya mereka;Rakyat Papua harus terus mempunyai rasa persatuan dalam nasionalisme Papua tetap hidup dari genari ke generasi mencapai hak kemerdekaan".
Kesepuluh Oleh Darson bahwa " Setiap ego dalam perjuangan Papua merupakan hambatan dalam perjuangan Papua Barat yang di lahirkan oleh pemimpin-pemimpin tertentu. Dengan itu, bagi generasi kita tetap konsisten untuk memperjuangkan pembebasan nasional dalam persatuan dan dasar-dasar sejarah yang ada, fakta-fakta yang ada, kita memperjuangak secara bersama.
Kesebelas oleh Natalis bahwa " perjuangan bangsa Papua saat era ini sangat berbeda dengan perjuangan masa silam. perjuangan masa silam, saat PDP (Presidium Dewan Papua) dapat menyatukan berbagai wadah organ di Papua mulai dari dewan adat, ketua wialayah, LSM, YLBH, ELEMA dan lain-lainnya kecuai saat itu TPN-PB tidak di libatkan; tetapi perjuangan masa kini, genersai kita berhadapan dengan berbagai klas atau wadah, klas anak-anak aibon, klas mama-mama Papua, Klas Tani, Klas Buruh, Klas Nelayan, Klas Kaum Miskin Kota, Klas AMBER (Pendatang di Papua), Klas Pmemerintah dan tambah lagi dengan berbagai wadah organ yang waktu silam itu; sehingga kita membuthkan persatuan nasional untuk merebut klas-klas itu dan memperjuangkan perjuangan sejati atas tanah bangsa Papua Barat sendiri menuju pembebsan bersama.
Kesimpulan
Dari setiap Gagasan yang di bahas, rakyat Bangsa Papua Barat membutuhkan persatuan nasional untuk merebut perjuangan sejati bangsa Papua Barat atas filosofi dasar sejarah Papua dan Perlu mempelajari dan mempraktekan sebagai merebut hak kemerdekaan atas bangsa Papua Barat. Dari itulah, bangsa Papua akan tetap memepertahankan harga diri, martabat, kebangsaan. Perjuangan dasar bangsa Papua adalah ada pada genersai era-modern ini; untuk merebut pembebasan nasional dalam revolusi bangsa Papua Barat .
Jabat Erat!!
Salam Pembebasan nasional Papua Barat
Penulis Adalah Agitasi dan Propaganda Aliansi Mahaiswa Papua Komite Kota Bali