Halloween party ideas 2015

Ilustrasi gambar. Sumber: revolusioner dot org

Oleh: Clara Matuan

Dalam kelas saya, terdiri dari 29 siswa-siswi. Kami memiliki aturan bahwa setiap minggunya denah duduk (posisi duduk maupun teman duduk) harus berubah dan kami diberi kebebasan melakukan perubahan denah dengan acak, jadi terserah mau duduk dimana saja, dengan siapa saja. 

Sayangnya, muncul golongan-golongan atau kelompok-kelompok siswa dalam kelas yang berdiri sendiri dan kami tidak lagi menjadi satu seperti awal masuk kelas XII. Perkoncoan mulai terjadi, persatuan berujung dengan perpecahan ke dalam kelompok-kelompok kecil, yang di kenal dengan sapaan Golongan. 

Mereka menggunakan kebebasan tersebut untuk keuntungan diri sendiri. Golongan-golongan inilah yang selalu memonopoli tempat duduk dalam kelas dan melakukan sistem 'booking' terhadap tempat duduk yang mereka inginkan. Mereka akan menguasai sebagian besar tempat 'ternyaman' dalam kelas dan membooking beberapa tempat disekitar situ untuk teman-teman segolongan mereka. Merekapun segan duduk dengan anak yang bukan berasal dari golongan mereka. Sistem booking ini pun berlaku antar golongan. Siapa yang terlebih dahulu datang akan membooking semua tempat untuk golongannya dan golongan lain yang biasanya memiliki kerjasama. Hal ini membuat siswa-siswi lain (non-golongan) merasa tersingkirkan dan tidak mampu mendapat tempat terbaik saat belajar dalam kelas. Siswa-siswi non-golongan juga merasa tidak mungkin apabila harus duduk bersama beberapa golongan tadi kecuali si anak ini mau berusaha membawa diri dalam salah satu golongan. 

Sebenarnya golongan-golongan ini terdiri dari 3-5 orang namun memiliki pengaruh besar karena mereka langsung menguasai titik-titik paling inti dan mereka saling berkaitan antar golongan sehingga menyulitkan siswa yang bukan berasal dari beberapa golongan tersebut untuk mendapatkan tempat duduk dan teman duduk sesuai kesepakatan awal. 

Dari ilustrasi diatas, seperti itulah sistem kapitalis global yang sedang berlaku sekarang. Golongan-golongan siswa dalam kelas tadi menggambarkan para kapitalis yang berada didunia (kelas=dunia). Kenapa? Karena mereka memiliki modal untuk datang terlebih dahulu dalam kelas dan menguasi semua tempat duduk atau titik-titik 'ternyaman' sama halnya dengan para kapitalis yang memiliki modal dan akan menguasi sumber-sumber daya serta kekayaan alam. Merekapun akan menolong golongan kapitalis lain yang memiliki kerjasama untuk membooking tempat2 terbaik lainnya sehingga siswa-siswi lain (masyarakat) tidak bisa mendapat bagian tempat2 nyaman tersebut. 

Jika siswa-siswi lain yang non-golongan mau mendapat tempat 'ternyaman' itu ya mau tidak mau harus berusaha lebih keras. Siswa-siswi ini menggambar masyarakat pada umumnya yang belum menyadari sistem kapitalis ini. Siswa-siswi ini (masyarakat) akan terus berada pada posisi duduk yang sama dengan teman yang sama bahkan mungkin lebih buruk. Hal ini memaksa mereka (masyarakat) untuk berusaha keras dengan segala keterbatasannya. Tidak sama dengan para kapitalis yang telah memiliki modal dan jaringan kerjasama antar kapitalis yang saling menguntungkan walau merugikan orang lain terlebih masyarakat kecil. 

Seperti halnya kapitalis yang mungkin hanya segelintir orang tetapi langsung mencekram tempat-tempat penghasil kekayaan.

Lalu solusi apa yang harus dilakukan? Dalam kelas siswa-siswi non-golongan dapat merubah sistem tersebut dengan cara memberitahu ketidakadilan ini kepada wali kelas selaku pemegang kekuasaan tertinggi. Siswa-siswi non-golongan dapat mendesak wali kelas untuk merubah sistem tersebut dengan menetap denah kelas secara kolektif atau bersama-sama. 

Untuk masyarakat pada umumnya, kita harus mendesak dan meciptakan sistem sosialis dimana semua memiliki hak dan kepemilikan yang sama. Kapitalis harus dihancurkan karena sangat merugikan masyarakat kecil yang tidak memiliki modal. Setelah kapitalis hancur, semua akan hidup dalam kesamarataan. Tidak ada yang lebih, tidak ada yang kurang.

Bumi Arema, 2019

Penulis adalah Siswa SMA di Jawa. 

Komentar Anda

[disqus][facebook]
Gambar tema oleh duncan1890. Diberdayakan oleh Blogger.
Koran Kejora View My Stats