Ilust. Photo Jakarta aksi Tolak Rasisme |
Karya, Wo Yao Ziyou
Gunung pernah tumpah darah
Pantai pun pernah tumpah darah,
Gunung pernah air mata jatuh
Pantai pun pernah air mata jatuh
Demi tanah ini,
Tanah Papua yang kita cinta ini
Gunung dipanggil monyet,
Pantai dipanggil monyet
Gubernur di panggil monyet
Bupati di panggil monyet
Pejabat di panggil monyet
Rakyat dipanggil monyet
Pengkhianat di panggil monyet
Apa kita sadar dengan panggilan itu?
Apa kita menerima dengan lapang hati?
Apa kita anggap semua telah berlalu? Dan
Dan semua baik-baik saja?
Oh tidak,
Jangan kakatan rasis telah berlalu,
Jangan katakan darah tak kan menetes lagi,
Jangan katakan air mata tak akan mengalir lagi
Jangan katakan kita tetap satu
Jangan katakan kita hidup sejahterah
Jangan katakan keadilan berlaku bagi kita,
Jangan katakan hidup kita aman dan damai
SEBAB
Selagi kita hidup bersama manusia,
Nyawa kita terus melayang
Darah kita terus mengalir
Air mata kita terus berlinang
Rasis terus mendera kita
Hidup kita tak kan aman dan sejahterah
Keadilan tak kan berpihak kita
Monyet tak layak tidur sekelambu dengan manusia,
Kini tibalah saatnya monyet hidup bebas diluar manusia
Dengan cara menolak OTSUS jilid II
Gunung, pantai, pejabat dan seluruh rakyat Papua
Yang berdiam di atas tanah Papua ini
Ayo mari kita TOLAK OTSUS Jilid II dan
Menuntut Hak Menentukan Nasib Sendiri bagi bangsa Papua,
Jika kita tak menolak OTSUS jilid II dan
Kita lewatkan kesempatan ini
MAKA
Entah berapa nyawa yang akan melayang di atas tanah Papua ini,
Mereka memperlakukan kita lebih dari hewan dan binatang,
Mereka menganggap kita anak kecil yang mudah dibujuk dengan uang dan bangunan (seperti anak kecil bujuk dengan bunga ketika anak kecil menangis) ketika nyawa manusia melayang.
Tolak OTSUS Jilid II dan Berikan Hak Menentukan Nasib Sendiri Bagi Bangsa Papua Barat