ilustrasim bilong pic faidim mop fridom long nation/google |
Penulis, Frans Gobai
Negri yang paling gila (indahnya)
Negri yang paling kaya
Negri yang pandai berkicau dan licik
Negri yang paling sadis
Bangsa yang hanya mencintai SDA
Negara yang lebih mementingkan keutuhan daripada kesejatraan
Itu Namamu...
Itulah bangsanya....
Kau termasuk negri yang disegani
Banyak yang mengagumimu
Termasuk mereka
Kaum melarat dan Miskin
Termasuk mereka
Kaum tertindas dan ditindas
Termasuk mereka,kaum pemberontak
Termasuk mereka kaum kapitalis
Tapi....
Bagiku dan bangsaku
Kau hanya seekor Tupai yang pandai mencuri
Kau hanya seekor singa yang pandai memangsa
Kau hanya seekor ular berbisa (cobra) yang mencoba menari diatas pohon beringin
Bangsa Kami masih disini...
Dan akan terus dijalur ini....
Jalur perlawanan
Denagan kepandaian kami burung pintar(odiyai/Briceu)
Dengan tarian kami,(tarian cendrawasih)
Dengan nyanyian kami,(kicauan burung nuri)
Dengan langkah yang sama (kangguru)
Dan Kekuatan yang sama pula (perlawanan bangsa tertindas)
Kami berjanji …..
Disini….
Diatas tanah ini….
Demi bangsa kami
Bersama tulang belulang dan leluhur kami
Demi harga diri dan identitas kami
kami satukan dalam kekuatan yang sama
Bersama kebenaran sejarah…
Akan terus melakukan perlawanan
hingga titik darah penghabisan
Kami hanya ingin pengakuan dan lepas dari semua ini
Kami hanya ingin hidup mandiri dan damai
Kami hanya ingin sang bintang kejora berkibar diatas bumi kami
kami hanya ingin menyanyikan Hai tanahku papua diatas tanah kami
Tanah papua
Bumi cendawasih
(Kebun Jeruk, 29/02/2016)
Penulis mahasiswa asal Papua di Jakarta, anggota AMP kk