Photo oleh AMP KK Bali, saat usai Aksi demo Dami di Parkiran Timur Renon, Kamis 19 April 2018 "AMP KK BALI AKSI DEMO : Militer Indonesia di Atas Tanah West Papua dan Kekerasanya" |
Militer Indonesia di Tanah West Papua adalah Pembunuh, Pemerkosa, Perampasan Kekayaan ALam West Papua. oleh Kamrad Berto
Kronologis Persiapan aksi
AMP KK BALI, saat pemaparan materi untuk aksi kamis 19 April 2018 dan saat uasi didkusi |
Hari Rabu, 18 April 2018 Aliansi Mahasiswa Komite Kota Bali melakukan pemaparan materi dan diskusi bebas serta memutar cuplikan video-video kekerasan kolonial militer Indonesia atas rakyat West Papua. Dalam wacana pemaparan materi berkonteks pada Kemerdekaan bangsa Papua Barat 1 Desember 1961, Operasi-opersasi kolonial militer Indonesia di Tanah West Papua dari tahun 1960-an hingga 2018, serta mengagas tentang penembakan yang di lakukan di Dogiyai. Yang berkonteks pada operasi-operasi kolonial militer di seluruh Tanah West Papua. Rangkuman, yang menjadi catatan penting ketika diskusi berlanjut adalah Tarik TNI PORLI dari seluruh Tanah Bangsa Papua dan merebut pembebasan Nasional dalam penentuan nasib sendiri bangsa bangsa Papua secara demokratis.
Aksi Demo Damai 19 April 2018
Massa aksi berkumpul di titik kumpul pada pukul 09:00 Pagi WITA di Parkiran Timur Renon dan Pada pukul 10:00 WITA massa aksi melakukan Long March dari titik kumpul Parkiran Timur renon ke titik aksi demo, Bundaran Renon Jalan Hayam Wuruk; selama perjalan menuju Bundaran Renon, ada pun yel-yel, orasi, lagu-lagu yang di organisir oleh Kordinator Lapangan Kamrad Berto serta Kamrad Enis.
Ketika tiba di titik aksi, massa aksi berbaris dan memeperlihatkan Spanduk tutuntan Umum AMP mengarah ke jalan raya "Hak Menentukan Nasib Sendiri Solusi Demokratis Bagi Rakyat Bangsa Papua Barat". Saat aksi demo berlangsung Kamrad Berto mengatakan bahwa "Militer Indonesia di Tanah Papua adalah pembunuh rakyat bangsa Papua, Pemerkosa Rakyat bangsa Papua, perampasan sumber daya alam bangsa Papua", dan di tegaskan lagi oleh Kamrad Enis bahwa "Bangsa Papua Barat bukan Merah Putih tetapi bangsa Papua adalah bintang fajar karena itulah bangsa Papua Barat adalah bangsa yang telah merdeka sejak 1 Desember 1961 dengan itu, menolak militer Indonesia sebagai kedok pembunuh Rakyat Bangsa Papua Barat".
Serta beberapa massa aksi mengutarakan menyampaikan aspirasi terutama oleh Kamrad Monda bahwa "Kita ada disni karena untuk menyampaikan Hak-Hak rakyat bangsa Papua dan Tuntut untuk penentuan nasib sendiri sebagai solusi demokratis karena selain dari itu tidak ada jalan; pasti yang akan ada adalah tindakan kekersan militer Indonesia atas rakyat West Papua, seperti yang terjadi di seluruh West Papua militer adalah aktor utama penyeb kekerasan West Papua bahkan terjadi di dogiyai kemarin militer Indonesia menembak dua orang pemunah tanpa sebab akibat, maka menolak negara Indonesia atas West Papua dan kembalikan hak kemerdekaan West Papua", orasi kedua oleh Kamrad Minius bahwa" Negara Ini negara yang tidak mempunyai hukum dan aturan, apalagi negara mengunakan militer beribu-ribu dan krim keseluruh pelosok tanah Papua dengan melakukan kekersan-kekerasan tertentu, terutama alat negara yang sebenarnya tidak boleh melawan rakyat malah mengunakan alat negara militer mampu menembak, menyikasa rakyat West Papua secara semaunya", Ketiga oleh Kamrada Brigida bahwa "Kami di bunuh eperti hewan buruan dan se- enak mereka mereka membunuh dengan senjata mereka, tanpa melihat sebab akibat yang kuat; sehingga rakyat West Papua merasa terancam mulai dari West Papua di Aneksasi kedalam Indonesia dengan kekuatan militer, maka kawan-kawan mari kita lawan dan lawan".
Kemudian di lanjutkan dengan orasi-orasi aspirasi di sampaikan oleh kawan-kawan hingga pada pukul 13:15 WITA waktu setempat. setelah disampaiakan orasi aspirasi di lanjutkan dengan pembacaan pernyataan sikap oleh Korlap kamrad Berto dan Kamrad Enis, kemudian setelah membacakan pernyataan sikap, massa aksi di arah kembali ke titik kumpul yang di kawali oleh Polisi dan Keamanan AMP KK BALI Kamrad Ino hingga tiba di titik kumpul Parkiran Timur Renon dengan aman dan damai. Dan dari titik Kumpul melakukan Photo bersama serta massa aksi berpulang ke aktivitas masing-masing.
Catatan:
Kita Bersatu merebut perjuangan sejati dalam pembebasan nasional untuk bangsa Papua barat serta memupuk nasionalisme rakyat bangsa Papua barat dari sejarah menuju suatu pembebasan yang penentuan ansib sendiri bagi bangsa Papua Barat. Maju dan Lawan adalah kekuatan dalam membuka lembaran sejarah untuk Mati dan Hidup demi Tanah Air bangsa Papua Barat.
Jabat Erat.
Salam Pembebasan Nasional West Papua
Penulis adalah Agitasi dan Propaganda Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Bali