Saat kawan Heni Lani (alm) membakar semangat masa aksi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) pada 01 Desember 2014 di Jakarta - Foto: AMP |
Sebuah Prosa
Aku Dedikasikan Tulisan Ini Untuk Kamerad Henny Lanny -- Tenanglah Kau di Alam Sana Sayang!
I
Aku Bahagia Saat Berjabat Tangan Dengan Hidup!
Hati Kau Tersakiti
Sudah kau belajar mengorbankan hati yang bersinar itu
Namun, ada yang menutupinya dengan gelapan, mematikan lakon jejak langkah kau
Pancaran Sinaran hati mu memberi kasisayang sesama manusia
Kau mala tersakiti akibat di cegah
II
Hidup kau memberi jernihan air penolong kehausan
Pengetahuan kau berikan untuk saling berbaik hati: juga turut membahagiakan
Mala kau di sakiti, hati kau, dan semua yang sudah kau susah--payah membangunnya dengan penuh menyayat jiwa-ragawi, karena martabat manusia bahagia
Sendu, hati kau sudah tersakiti--padahal kau punya karya yang begitu suci dari luapan kata hati yang tulus
Sedang ada yang coba membakarnya dengan api kedengkian dan kemurkaan
III
Jemari kau mencetak banyak karya di tempat kau bersuka cita mengabdi
Mengorbankan segala ketulusan, yang diselimuti pengorbanan; bahkan beban orang tua, (patuah-patuah pejuang Bangsa West-Papua yang takzim sembari mengukir jalan kemerdekaan), dan sudahi kau berikan ditempat mana kau memilih (pengetahuan yang berbakti sembari rengsa)
Sekarang sekujur tubuh kau, tersungkur dipojokan kamar sempit
Dan gilarannya banyak juga hati teman-teman kau ikut tersiksa
Mengalir kesedihan tak terhingga membuncah terpingkal-pingkal
Dedaunan kering sekali di tiup angin kencang berhamburan di jalanan kesunyian
Remuk hidup kau, dan teman-teman kau, berdiri tegak diatas panji kemanusiaan--sebab hati dan pikiran yang mulia
IV
Sekarang tinggal kenangan: banyak catatan kau limpahkan di laci tempat kau mengabdi
Karena itu kau dan teman-teman kau butuh Kasisayang dari sebagian kami
Dari keluhuran hati yang bergumam meniti berat perkasa ibu demokrasi
Agar kau--teman-teman kau, dan kami juga tak harus di sakiti hatinya
Kau, aku, dan semua yang berjabat dengan hidup
Berkehendak berbenah tanpa sejumput pun diam kepasifan
Menguncur kejujuran dalam hidup yang tak ada kebahagiaan sepenuhnya
Lakoni lah, sebab dari ilmu pengetahuan yang kita miliki: tak harus membuat hidup menjadi remuk, sendu, tapi bergelembung--membahagiakan aku, kau, dan semua bintang-gemintang di ujung jalan mengerubung membebaskan.!
Ditulis oleh Rudhy Pravda, Jakarta, 17 April 2018
Catatan:
Buat kau, aku, dan semua bintang-gemintang Bangsa West-Papua: dalam berjuang berdesakan membebaskan, takzim perlawanan mu, hingga menjadi bara api Bangsa West-Papua, dan kau [Lanny] telah berjuang--melawan dengan gagah-berani segala penindasan, pembunuhan, pemenjaraan, perampokan, pengrusakan, pemusnahan, pemerkosaan, secara sistematis dan terstruktur penuh hikmat kesungguhan, tugas mulya, ulet, penuh dedikasi, berani, tangguh menjalankan kedisplinan hendak MERDEKA Bangsa Mu. Di hadapan kolonialisme, imperialisme, militerisme, kau hadir sebagai manusia yang memilih di antara minoritas tersisa "MERDEKA" hingga pergi dengan penuh harapan dan pula bahagia.