KJ. Ilust Internet |
Analisa dari dialektika, Materialisme dan menuju pada praxisme merupakan perjuangan yang sebenarnya diperjuangkan dalam konteks gerakan dimana pun, persoalan itu perlu di selesaikan secara kontruksi sejarah atau gerakan dari itu dan seperti satu ilsutasi yang di gambarkan bahwa Sebuah telur akan menetas baik, bila telur tersebut terpecah dari dalam menetas keluar hasilnya akan maksimal dari telur akan mendapatkan wujud yang baru yaitu hidup baru,telur itu tidak akan pernah menetas baik bilah telur tersebut itu dipecahkan dari luar dan tidak ada kelanjutan untuk hidup.
Semua organisasi pro-merdeka, iyalah tungku perjuangan sebagai titik sentral pada perlawanan dan sikap keyakinan dan keberimanan yang harus dihadapi-nya dengan sikap pemimpin yang berjiwa kolektif untuk memerangi dan melawan tindakan (system) penghisapan,eksplorasi, dan lain-lain sebagai prisipil sejati.
Kolektif/selektif menjadi literasi dan prinsip dasar yang bermakna bagi manusiawi dalam kehidupan agar saling melengkapi ruang-ruang yang kosong dan saling menghormati, karna tidak semua-nya terlahir dengan sempurnah termasuk perjuangan bangsa Papua Barat. Namun harimau yang menampakan wajah yang seram telah bergentayangan disingasana Papua sampai merasuki nadi-nadi, sum-sum hingga berkarakter egois dalam perjuangan.
Bicara perjuangan jelas ada payung,partai, organisasi dan front untuk mengumpulkan masalah-masalah dan membentuk perlawanan yang kuat, militan dan revolusioner. Namun malaikat perdamaian tidak berpihak pada kaum yang tertindas, lorong tangisan masih saja terdengar disingga sana Papua yang berbentuk burung cendrawasi. Malaikat itu, telah berpihak pada kepentingan individu/personal yang masuk merasuki badan perjuangan yang mulia.
Belakangan ini pembahasan Perpecahan didalam organisasi Perjuangan sebagai wadah reprentatif Itu menujukan kegagalan dalam membagun persatuan dengan cara mendirikan/mendeklarasi tampah ada intruksi dan masukan dari pihak yang mempunyai hak dalam perjuangan tidak mendapatkan ruang/ Justru hal itu, disiasati dan diklaim dari segelintir orang-orang Tampa harus menuntaskan,menyelasaika masalah yang membuat perpecahan itu terus mengetarakan wajah yang jelas.
Pembenahan internal
Dari analisa sebelum-nya, Malaikat pun ikut berpartisipasi dalam pembantaian dan penghisapan yang dilakukan dari militerisme, kolonialisme ,kapitalisme dan imperialisme. Namun, itu bukan musuh-musuh yang sesungguh-nya Adalah diri individu yang harus melepaskan dirinya dari kepentingan, jika kepentingan itu terselip dibawah mejah perjuangan, maka ada masalah serius yang terus melengket dibadan internal Organisasi pro-merdeka/organisasi yang Anti Terhadap Militeris, kolonial, kapitalis, imperialis dan lain-lain pun akan lenyap dan hilang Tidak Sesuai kekuatan ideologi bangsa Papua Barat Menuju pembebasan nasional.
Melihat kembali sejarah ideologi dan Persoalan yang memunculkan tendensi baru yang selalu dominan di abad ke- 19 sampai abad ke-20, tentang rengtangnya kontradiksi perjuangan yang sering menimbulkan persaingan prepektif dan ideologi tentang kebangsaan, sehingga memunculkan kotroversi antara perjuangan, misalnya kaum partai oposisi, kaum partai Sosialis, kaum Marxsisme, kaum Anarko Sindikalis, kaum Maoisme, Leninisme dan lain-lain. Lantaran ideologi dan prespektif-nya yang berbedah untuk membentukan kerangka negara dan menimbulkan pertentangan besar dalam persatuan rakyat semesta yang senantiasa dengan penindasan dan kejadian diabad sebelum pertengahan masehi. Itu, muncul sedemikian rupah dengan wujud yang sama namun sedikit perubahan karna jaman modernisasi/globalisasi.
Penerapan yang serupah pula telah melahirkan/ mengembalikan siklus yang dulunya terjadi kini telah terulang kembali dan memunculkan kerangka wajah perselisihan menjadi alat kemunduran tersendiri di internal sebagai sebuah hasil dari kontradiksi kepentingan .
Banyak pandangan-pandangan yang menjadi tren topic, ada beberapa hasil pembahasan yang membahas bahwa semua tercipta karna hasil re-kontruksi perjuangan yang terbentuk sesuai dinamika kemajuan globalisasi yang menimbulkan kepentingan.
Ada juga yang membahas bahwa ini adalah proses dialektika,secara tidak langsung kita bisah melihat kemajuan dan kemunduran pada mesin gerakan dan hal apa saja yang harus membenahi dari kata untuk meluruskan kemiringan perjuangan dengan kritikan yang membangun perjuangan yang dibutukan adalah pembenahan-pembenahan untuk membangun kekuatan itu kembali seperti sedia kala.
Ada juga yang membahas bahwa ini adalah kemunduran dari organisasi pro merdeka yang membuat tendesi baru untuk memperlambat kebebasan bangsa jika implementasi dan argumentasi tidak mengikat atau sesuai realitas faktual maka singkirkan bibit-bibit antagonistik yang menyesatkan perjuangan sejati.
Banyak logika yang berpandangan dan mempunyai presepsi tentang kekuatan dan kelemahan perjuangan bangsa yang berbedah dan menyimpulkan persoalan reel dijendela atau kacamata individu,personal maupun organisator untuk melihat realitas penghisapan yang terus terjadi dari pihak yang menciptakan kalimat kemanusiaan, dan tidak mampuh menyelesaikan krisis kemanusiaan,mereka adalah militeristik, kolonialisme indonesia, kapitalisme monopoli ,imperialism Amerika Serikat dan satu kejanggalan yang memicuhkan dan mengkehancuran pernjuangan pada internalitas pada organisator yang berprinsip pro- merdeka, Persoalan ini memasuki pembantaian surplus dari sisi internal perjuangan sampai pada militerisme, kolonialisme Indonesia, imperialisme Amerika Serikat.
Seolah-olah rakyat yang mendapatkan penindasan yang bertubi-tubi dimariginalkan dari realitas perjuangan. Namun tulisan ini lebih spesifik ke bagaimana meinternalisasikan organisasi/meintegralkan organisasi dan sentralisasikan perjuangan pada satu wujud yaitu merebut kemerdekaan. Karna logika kepentingan membuat perjuangan menjadi harga uang dan kepemilikan pribadi ( segelintir orang ) yang mengorbankan eksistensi rakyat yang diabaikan dari organisator pro-merdeka yang tidak menjamin kehidupan rakyat dan bangsa Papua Barat.
Setelah dinamika perlawanan menimbulakan proses-proses dialektika kemajuan dalam kenaikan perjuangan ketingkatan tertinggi, masih saja ada kontradiksi yang menimbulkan kehacuran memecahkan persatuan lewat dikte-dikte perpecahan,doktrin-doktrin turunan dan persekutuan sepihak tampah melibatkan kaum pro-merdeka lainnya dan membangun organisasi yang bersifat segelintir orang yang tidak mampuh menyamainya dengan volume massa dan mempunyai praktek yang tidak sesuai dengan membentukan taktik perlawanan yang relative produktif.
Ini kegagalan yang terjadi ditengah kaya akan idealisme dan mampuh mensiasati taktik,stratigi dan analisis serta kaya akan memetakan persoalan objektif maupun persoalan subjektif, namun keterbelakangan kita dalam kritikan untuk membangun kembali perjuangan itu terus menyembunyikan kebohongan kita pada pengabdian murni dan pengabdian sejati pada perjuangan sejati. Berkoar-koar seperti kaum utopis mengambil kesimpulan-kesimpulan kongkret tampah harus memerangi perjuangan dan bersembunyi dari balik realitas penghisapan,eksploritasi penindasan,pembantaian dan lain-lain.
Logika maju tidak seperti tindakan yang maju terlalu banyak mengambil ahli di dalam internal organisasi perjuangan namun takut mengambil posisi perlawanan sebagai aktivis yang telah mengetahui konsekwensi dan takdir pada perjuangan bangsa dan tanah air. Liberalisme ini telah menghilangkan sikap prespektif dan ideology. Eksistensi perlawanan yang sesunggunya dari semua perjuangan sejati dan melegalisasikan kompromi terhadap musuh yang mempunyai maksud dan tujuan untuk mengklaim perjuangan dengan kepentingan untuk mendapatkan nilai lebih ( kapital ) hal itu menjadi sebuah tolak ukur kemajuan dan kemunduran pada perjuangan,beradah netral 50%_50% tidak ada naik tidak ada pula turun seolah-olah perjuangan sengaja dibuat sedemikian bagus rupah-nya, semua pada terstigma dengan gayah perjuangan masa kini yang berpura-pura setia pada perjuangan dan munafik terus membentukan kepentingan dalam internal perjuangan pro-merdeka.
Sejatinya perjuangan iyalah orang yang mempunyai sikap jiwa yang besar sosialisme dan nasionalisme yang mengedepankan persatuan nasional dan berkomitmen bahwa perjuangan rakyat-lah yang akan memerdekakan bangsa dari kolonialisme, militerisme dan imperialisme Amerika Serikat. Tampah melihat etnis dan budaya yang beragam di Papua Barat untuk membangkitan kembali kekuatan rakyat melalui persatuan nasional yang kini mulai hilang karna perpecahan hilang karna egoisme dan hilang karna persaingan yang saling mengintimidasikan perjuangan tampa ada nama target dan komitmen untuk melawan penjajah ( koloni ).
Rakyat untuk melawan segalah bentuk ekspansi penindasan dan penghisapan yang dibangun dari,militerisme, kolonialisme Indonesia, imperialisme Amerika Serikat dan PBB, terus memunculkan sikap spotanitas kejahatan dari yang terlihat sampai pada sistemnya terus menggempurkan intimidasi-nya terhadap rakyat Papua Barat. Sementara topik merdeka hanya sebatas simbolistik belakah pada organisasi Papua Barat merdeka dan melupakan sebuah fakta tidak bisah mencari solusi anternatif.
Dan caplokan kedalam tanah untuk dikuburkan begitu saja tampah alasan yang logis dan ilmiah, ini masalah serius pada internal perjuangan yang harus dituntaskan bilah salah segerah kembali pada perjuangan yang berlandas sejarah"perlawanan itu muncul karna sebab dan akibat. Sebab dan akibat itu apa.? "SEJARAH" tampah itu tidak akan ada perjuangan pembebasan nasional .!
Ini bukan bicara tentang klas dan kasta-nya perjuangan yang terkotak-kotak ( apstrak ) ini bicara tentang bagaimana kelanjutan untuk hidup, berbangsa dan merdeka dari semua yang dilawan untuk mempetahankan separuh masyarakat, separuh tanah leluhur, separuh gunung, separuh pasir pantai dan separuh kehidupan untuk anak cucu yang akan datang dimassa depan nantinya.
Maka Kembali pada sejarah dan membangun persatuan nasional untuk membebaskan kaum tertidas dari cengkraman militerisme,kolonialisme dan imperialisme. sudah saat-nya kebangkitan tampah intervensi internal,untuk mewujudkan cita-cita bangsa Papua Barat yang bardaulat atas dasar sejarah yang telah dikhianati dan diklaim dari Dewan dekolonisasi, kolonialisme Indonesia, imperialime Amerika Serikat. Bangkitkan semangat menuju PERSATUAN NASIONAL PAPUA BARAT Dan PEMBEBASAN NASIONAL PAPUA BARAT
Tanah air atau mati.....!!!