saat massa aksi membentangkan spanduk paska aksi dimulai. sumber: Vero Coman |
AMP dan FRI-WP menyikapi kedatangan pelapor khusus PBB Bidang Kesehatan di Papua, pada Senin,03 April 2017,di Jakarta, menegaskan bahwa PBB harus bertanggungjawab atas Genosida dan gagalnya Dekolonisasi West Papua.
Berikut kronologis:
Pada pukul 14:30 Waktu Jakarta (wj), massa aksi AMP mulai berangkat dari Sekretariat ke titik kumpul aksi Mimbar Bebas, di depan gedung perwakilan PBB Jakarta.
Pukul 15:05 wj, massa AMP tiba di titik kumpul aksi; kawan-kawan FRI-WP dan beberapa kawan Papua sudah tiba dahulu: sejak pukul 13:40 wj.
Sebelum aksi dilaksanakan, Polisii datang bertemu dengan Humas dan YLBI Jakarta untuk negosiasi. Sambil negosiasi jalan, Kordinator lapangan (Korlap) mulai mengarakan masa aksi berkumpul dan melakukan aksi di depan pintu masuk Gedung PBB.
Kawan dari FRI juga segerah mebagikan selebaran aksi kepada wartawan; Massa mulai bergantian orasi, teriakan Yel-yel, dan nyanyian.
Sejak aksi dimulai, aparat Kepolisian mulai mengerumungi masa aksi dalam jumlah yang banyak.
Berjalannya aksi—Pimpinan Polisi di lapangan memerintah/mengomando—aparat mulai mengepung masa aksi dengan beralas-persoalkan atribut aksi bermotif Bintang Kejora.
Selang 10 menit masa aksi dikepung oleh aparat keamanan dan sedikit terjadi dorongan antara massa aksi dan polisi yang semakin merapat untuk menyita atribut aksi; kemudian, aksi pun terus berlanjut—setelah redah, mulai bergantian orasi, teriakan yel-yel dan nyanyi.
Beberapa menit kemudian, Surya Anta, Juru Bicara FRI-WP, mengarahkan rakyat Indonesia untuk mengambil bagian di barisan depan dan orang Papua dibarisan belakan: kemudian, Orang indonesia berlutut dihadapan orang Papua untuk meminta maaf kepada orang Papua, alam, Moyang, Tulang-belulang Papua atas Kejahatan, tindakan kolonisasi yang dilakukan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia beserta aparaturnya.
Pukul 16:59 wj, Pelapor Khusus PBB meminta perwakilan massa aksi, kemudian 3 kawan mewakili untuk mengadakan audiensi.
Masa aksi terus melanjutkan aksi sambil menunggu 3 kawan tadi.
Kemudian, Aksi diakhiri dengan membacakan pernyataan sikap oleh Korlap dengan tuntutan:
1. PBB bertanggungjawab untuk meluruskan PEPERA dan proses aneksasi West Papua ke Indonesi
2. PBB harus membuat resolusi untuk memberikan referendum kemerdekaan bagi bangsa West Papua yang sesuai dengan hukum internasional
3. Plapor khusus PBB tentang kesehatan memberitakan kondisi kesehatan yang sangat buruk di West Papua akibat dari kolonialisasi yang berkepanjangan
Pada pukul 17:05 wj massa membubarkan diri.
Catatan:
- Masa aksi berjumlah 30 an orang.
- Aparat kepolisian berjumlah 150 an orang.
Kronolog: Siwa Hesegem