doc. editor koran kejora |
Koran kejora - Pada hari Senin, 22 Agustus 2022, pukul 9:00 Pagi waktu Papua, Irian Nirigi (alm) dan Arnold Lokbere (alm) meninggalkan rumah dengan menggunakan Toyota Avanza hitam PA1082WR. Pada perjalanan, sopir memintah agar mobil tersebut ganti dengan alasan mobil yang sedang diguanakan hendak dipakai keluarga.
Mobil ini kemudian diparkirkan di SP IV tepat depan Bank BRI dan menggantikan mobil Toyota Astra Calya warna merah tanpa pelat nomor yang belakangan diketahui dengan nomor rangka MHKA6GJ6JKJ115394 yang mana mobil itu dibakar oleh pelaku dengan tujuan upaya menghilangkan jejak kejahatan. Mobil pertama yang digunakan dan digantikan dengan mobil kedua, hal ini dapat diketahui berdasarkan keterangan seorang sopir yang hengkang menyembut namnya pemilik atau sopir rental mobil Avansa Hitan dengan nomor polisi PA1082WR tersebut. Selanjutnya setelah mengganti mobil, mereka menjemput Atis Tini (Alm) di Kilo 11 Kampung. Kadun Jaya sekitar pukul 19:45 malam waktu Papua dan selanjutnya mobil yang menjemput salah satu korban bersama-sama dengan ketiga korban kembali ke area Kampung Kamoro Jaya Distrik Wania SP 1 Timika Papua. Selanjutnya tidak ada komunikasi sehingga kami keluarga korban membenarkan adanya dugaan pembunuhann terjadi di SP 1, sbagaimamna yang disampaikan pada beberapa media berdasarkan hasil pemeriksanaan dugaan para pelaku. Sejak hari senin 22 Agustus 2022 keluarga belum menemukan laporan dan atau informasi darimanapun hingga hari dimana menemukan jasat Arnold Lokbere membuat menggegerkan kami keluarga korban.
Sebelumnya keluarga korban belum pernah mendapatkan informasi tujuan perjalanan 4 orang korban pada malam hari hingga meninggalkan rumah pada pukul 19:00 Malam waktu Papua sehingga tujuan perjalanan tersebut belum diketahui. Namun demikian, kami keluarga korban tahu bahwa mereka (para korban Mutilasi) merupakan warga sipil dan keberadaan mereka di Timika adalah membelanja barang-barang bangunan dan bawah ke Nduga melalui kapal laut dari Timika ke Nduga.
Pihak keluarga korban belakangan baru kaget dengan adanya pemberitaan melalui media online bahwa salah satu diantara ke empat korban adalah simpatisan KKB (TPNPB) kelompok Egianus Kogoya yang beroperasi di Mimika untuk senpi dan amunisi. Kami keluarga korban merasa informasi tersebut adalah tidak benar (Hoax) dan secara tegas Bapak Bupati Nduga menyampaikan secara tegas bahwa keempat korban adalah benar-benar warga saya dan merupakan warga sipil. Kami tolak Pemeberitaan di media-
Kasus Pembunuhan dan Mutilasi orang asli Papua oleh Anggota Militer Indonesia dan 3 Orang warga Civil yang merupakan orang Imigran Indonesia di Timika pada tanggal 22 Agustus 2022 adalah Kejahatan Negara terhadap Kemanusiaan, dan kasus ini juga yang paling mengerikan dan memaluhkan.
Ini peristiwa yang sangat merendahkan martabat manusia orang asli Papua, maka kasus ini harus diselesaikan dengan Tuntas.
Oleh karena itu Mendesak Pemerintah Indonesia dibawah Kepemimpinan Presiden Joko Widodo, untuk segera bertanggungjawab. Artinya Presiden Harus Perintahkan Eksekusi Mati kepada Pelaku Kejahatan yang telak bunuh dan Mutilasi 4 Orang Asli Papua yang merupakan Warga Civil, dan Jika pemerintah Indonesia tidak lakukan eksekusi mati terhadap semua Pelaku, maka bangsa Papua akan bangkit dan akan lakukan Pembebalasan dengan cara yang sama.
Dengan demikian, kami harap bahwa kasus Pembunuhan sadis yang disertai mutilasi ini harus menjadi perhatian oleh Masyarakat Internasional dan PBB, karena Indonesia telah dan sedang membohongi Masyarakat internasional dan Negara anggota PBB. Artinya Indonesia melalui menteri luar Negerinya selalu mengatakan di Papua tidak ada Pelanggaran HAM, tapi nyatnya ada dan ini benar biadab.
Dan kasus ini menjerang Bangsa Papua, bukan satu suku Nduga. Oleh karena itu kami seluruh lapisan Rakyat bangsa Papua secara kolektif menuntuk kepada Pemerintah Indonesia dan Mendesak PBB untuk Intervensi Kemanusiaan harus dan segera dilakukan.
Dan perlu ketahui bahwa keluarga korban sudah serahkan kasus ini kepada Rakyat bangsa Papua, bukan kepada keluarga, dan secara resmi keluarga serahkan jenasah-Jenasah Korban Kepada Bangsa Papua untuk dikebumikan oleh Rakyat bangsa Papua, bukan oleh keluarga. Hal ini telah dilakukan karena Pemerintah Indonesia melalui Pasukan Militer mereka telah menyerang dan merendahkan Martabat manusia dari bangsa Papua.
Berikut ini, laporan Lengkap keluarga korban pembunuhan dan mutilasi di timika, silahkan download pdfnya di link ini
( https://drive.google.com/drive/folders/1jEID6MiThirS_RC0uUbjG_1RfhVGeoSY )
sekian dan terimah kasih
Editor: Admin