Revolusi
Oleh: Musell Safkaur )*
Revolusi adalah sebuah pertarungan terbuka antara kekuatan-kekuatan sosial dalam sebuah perjuangan memperebutkan kekuasaan.
Sebuah revolusi disebakan oleh pergaulan hidup,suatu akibat tertentu dari tindakan-tindakan masyarakat. Atau dalam kata-kata yang dinamis,dia adalah akibat tertentu dan tak terhindarkan yang timbul dari pertentangan kelas yang kian hari kian tajam.
Ketajaman pertentangan yang menimbulkan pertempuran itu ditentukan oleh pelbagai macam faktor, ekonomi,sosial, politik dan pisikilogis. Semakin besar kekayaan pada satu pihak semakin beratlah kesengsaraan dan perbudakan dilain pihak.
Kaum proletar Indonesia tumbuh dan menjadi lebih kuat seiring dengan berkembangnya kapitalisme. Dalam pengertian ini, perkembangan kapitalisme adalah juga perkembangan kaum proletar menuju kediktatoran. Pendeknya semakin besar jurang antara kelas yang memerintah dengan kelas yang diperintah, semakin besarlah hantu revolusi.
Tetapi kapan kekuasaan akan beralih ke tangan kelas proletar tergantung bukan secara langsung pada tingkat kekuatan-kekuatan produksi,tetapi tergantung pada relasi-relasi didalam perjuangan kelas,pada situasi internasional,dan akhirnya, tergantung pada sejumlah faktor subjektif; tradisi, inisiatif, dan kesiapan kaum proletar untuk berjuang.
Tujuan sebuah revolusi ialah menentukan kelas mana yang akan memegang kekuasaan negeri,politik dan ekonomi dan revolusi itu harus dijalankan dengan “kekerasan”. Yang merebut kekuasaan dengan aksi politik-aksi massa yang revolusioner lagi teratur dan tidak mau tunduk.
Revolusi bukan saja menghukum sekalian perbuatan ganas, menentang kecurangan dan kelaliman,tetapi juga mencapai segenap perbaikan dari kecelaan.
Di dalam masa revolusilah tercapai puncak kekuatan moral, terlahir kecerdasan pikiran dan teraih segenap kemampuan untuk mendirikan masyakat baru.
Satu kelas dari suatu bangsa yang tidak mampu mengenyahkan peraturan-peraturan kolot serta perbudakan melalui revolusi,niscaya musnah atau terkutuk menjadi budak abadi.
Tuntaskan reformasi dengan revolusi !
*Penulis adalah aktivis AMP, kuliah di Yogyakarta