Foto kolektif setelah DIKPOL AMP KK Yogyakarta. (Foto: Agi-Pro KK Yogya) |
Koran Kejora - Pendidikan Politik atau DIKPOL Tahap 1 terselenggara dengan aman dan tertib selama dua hari di Komite Kota Yogyakarta, Minggu 25 September 2022.
Pendidian Politik berlangsung mulai tanggal 24 hingga 25 September 2022 di Kota Jogyakarta. Yang terlibat dalam DIKPOL adalah sejumlah Mahasiswa Papua dari Tujuh Wilayah Adat, telah aktif mengikut dari awal hingga akhir kegiatan.
Pendidikan politik tersebut di selenggarakan selama 2 (dua) hari. Kawan-kawan Anggota Aktif AMP menyampaikan materi politik dengan metode-metode yang gampang agar peserta yang terlibat mudah memahaminya.
Adapun beberapa materi yang dibagikan oleh pemantik. Materi di hari pertama tentang SGRP atau Sejarah Perjuangan Gerakan Rakyat Papua yang disampaikan oleh Jhon, materi berikutnya oleh Paul terkait Sejarah Gerakan Mahasiswa Papua (SGMP).
Kemudian dilanjutkan pada hari berikutnya; dengan ibadah Minggu bersama ditempat kegiatan. Seusai ibadah terus dilanjutkan dengan beberapa materi DIKPOL. Materi pertama diisi oleh Ratna tentang Asal Usul Penindasan Perempuan (APP) , materi kedua tentang ISAK atau Investigasi Sosial dan Analisis Kelas yang dibagikan oleh Jupe. Selanjutnya disampaikan oleh Sam terkait Prinsip-Prinsip Organisasi (PPO), materi terkahir terkait Pengorganisasian dan Mobilisasi Massa serta Manajemen Aksi yang di pantik oleh JO.
Pelaksanaan Pendidikan Politik melihat dari situasi Papua yang semakin memanas sehingga, AMP Jogjakarta melakukan DIKPOL agar bersama-bersama menyalakan api perjuangan rakyat Papua. Adapun mahasiswa baru yang lanjut kuliah di Jogjakarta, maka kami berusaha untuk rekrut mereka kedalam AMP.
Pendidikan juga di laksanakan demi membangkitkan dan memajukan Pelopor Revolusioner, Progresif dan Militan sebagai kaum terdidik yang sadar serta semangat moril juang cinta atas Tanah dan Alam Leluhur Moyang tulang belulang Bangsa West Papua.
Berdasarkan situasi nasional yang saat ini di alami oleh rakyat Papua dari berbagai sektor kehidupan. Musuh rakyat West Papua adalah kolonialisme, dan imperialisme/kapitalisme, serta militerisme. Tiga itulah musuh besar dari pada Rakyat West Papua.
Pendidikan Politik pun diakhiri dengan agenda sumpah janji dan doa hadir bagi para pejuang yang telah mendahului.
Berjuang merebut cita-cita sejati yaitu Pembebasan Manusia dan Tanah Air Papua Barat dari cengkeraman kolonial Indonesia, dan Imperialisme/Kapitalisme global, serta Militerisme.
Salam Pembebasan Nasional Papua Barat!
Salam Revolusi!
PAPUA MERDEKA!.
Reporter: Late
merupakan Anggota Aktif Agitasi & Propaganda AMP KK Yogyakarta